"Saya sampai begadang menyiapkan bekal untuk Dika. Setelah mendengar cerita dia tentang puzzle Isi Piringku dari kakak mahasiswa UNNES, saya jadi sadar kalau selama ini bekal yang saya berikan kurang memperhatikan gizi seimbang. Sekarang saya pastikan ada nasi, lauk, sayur, dan buah dalam setiap bekal dia. Ternyata UNNES GIAT benar-benar membangun kesadaran kami dari desa," cerita Ibu Sari, orang tua siswa kelas 2 yang terlihat bangga dengan antusiasme anaknya.
Dukungan Penuh dari Mitra Program
Antusiasme dan dukungan penuh datang dari pihak sekolah sebagai mitra utama Program BEKEL. Kepala SD Negeri 01 Pendem menyambut baik program inovatif yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES ini dan menyatakan apresiasi tinggi terhadap mahasiswa KKN UNNES GIAT 12.
"Terima kasih kepada Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dan Tim KKN UNNES GIAT 12 yang telah mengajak adek-adek untuk mengetahui dan belajar gizi seimbang serta pentingnya menggapai cita-cita. Program BEKEL seperti ini sangat kita butuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. Saya melihat perubahan positif yang luar biasa, tidak hanya pada siswa tetapi juga pada kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi seimbang. Inilah bukti nyata bahwa UNNES GIAT benar-benar membangun Indonesia dari desa," ungkap Kepala SD 01 Pendem dengan penuh antusias.
Dukungan dari mitra ini menjadi kunci keberhasilan program, karena menciptakan sinergi yang kuat antara Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES, mahasiswa KKN GIAT 12, pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bercita-cita tinggi.
UNNES GIAT: Pionir Pembangunan Kesehatan dari Desa
Program BEKEL dalam kerangka UNNES GIAT 12 "Ngopeni Jateng" di SD 01 Pendem Kabupaten Grobogan ini menjadi contoh nyata bagaimana edukasi gizi yang dikemas dengan kreatif dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam waktu singkat. Perubahan perilaku yang terjadi pada siswa dan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi seimbang merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Kegiatan ini membuktikan bahwa peran mahasiswa sebagai agen perubahan melalui program yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam hal edukasi kesehatan dan gizi. Kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat desa seperti ini perlu terus dikembangkan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas.
"Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa" bukan hanya sekedar tagline, tetapi komitmen nyata yang terwujud dalam Program BEKEL. Tim KKN UNNES GIAT 12 berharap program ini dapat menjadi pionir dan inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk mengadakan kegiatan serupa, sehingga upaya "Ngopeni Jateng" dapat tersebar ke seluruh pelosok desa di Jawa Tengah.
Melalui program sederhana namun bermakna ini, terbukti bahwa perubahan positif dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti puzzle Isi Piringku yang akhirnya mampu mengubah kebiasaan makan seluruh siswa SD 01 Pendem menjadi lebih sehat dan bergizi. Inilah wujud nyata UNNES GIAT dalam membangun Indonesia, dimulai dari desa-desa di Jawa Tengah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI