Mohon tunggu...
Vincentia Ivena
Vincentia Ivena Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konvergensi Media, Menjadikan Jurnalis Super di Era Milenial

26 Oktober 2020   01:11 Diperbarui: 26 Oktober 2020   01:32 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dpad.jogjaprov.go.id

Konvergensi media juga didukung dengan teknologi internet yang berkembang pesat, terlihat pada 2017 terdapat 143,3 juta pengguna internet di Indonesia. Sedangkan menurut survey Nielsen Consumer and Media View di Indonesia, masyarakat membaca melalui internet mencapai 6 juta orang dengan penetrasi sebesar 11% di tahun 2017.

Besarnya penetrasi para pembaca online terdapat dalam beberapa kota di pulau Jawa seperti Bandung, Surakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta. Sedangkan kota-kota yang berada di luar Jawa masih memilih untuk membaca koran atau media cetak.

Beberapa media cetak yang beralih ke media online antara lain detik.com, kompas.com, antaranews.com, dan masih banyak lagi. Selain mempertahankan surat kabar, konvergensi media dapat menghemat biaya dalam mendistribusikan berita atau informasi, menjadi nilai tambahan pada media konvensional, serta lebih fokus dalam mendistribusikan kebutuhan individu.

Dengan beralihnya ke media online, berita terbaru dapat lebih cepat tersebar karena sifat internet yang update dan continuous, tampilan dapat diubah dengan ide menarik. Selain itu, para pembaca dapat mengakses berita di mana saja, serta memudahkan untuk mencari informasi yang ia butuhkan.

Konvergensi media juga dilihat dari sisi konsumen, adanya pergeseran mengenai industri, budaya, serta sosial dalam mencari informasi baru. Selain itu, masyarakat dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan platform yang ada.

Grant berpendapat bahwa konvergensi dalam jurnalistik terbagi menjadi tiga bagian, antara lain konvergensi newsroom yang berarti media surat kabar, online, dan televisi yang menjadi satu dalam produksi berita; kedua konvergensi newsgathering yang berarti jurnalis dituntut untuk multitasking. Dalam hal tersebut, jurnalis harus membuat berita untuk media cetak, online dan televisi; ketiga konvergensi content yang berarti berita disajikan dengan bentuk multimedia yang bagian dari gabungan teks, gambar, audio, video, blog, podcast

Salah satu media cetak yang beralih menjadi media online yaitu Kompas Gramedia yang didirikan oleh Jakob Oetama dan PK Ojong. Dalam media cetak, bernama Harian Kompas.

Sang pendiri sudah memprediksi adanya perkembangan teknologi yang akan menggeser kedudukan media cetak. Kompas telah mempersiapkan hal tersebut pada 1980-an di mana komputer masih jarang di Indonesia, namun Kompas telah memilikinya.

Pada saat itu tidak mengira bahwa perkembangan teknologi akan cepat dan merubah dunia jurnalistik dalam hal cara kerja, serta penyampaian berita.

Kompas.com merupakan salah satu media online di Indonesia yang hadir sejak 14 September 1995 dan bernama Kompas Online. Pada awalnya diakses dengan kompas.co.id yang menampilkan berita yang sama dari Harian Kompas.

Kemudian Kompas Online berada dalam pimpinan PT Kompas Cyber Media (KCM) pada 6 Agustus 1998. Dan pada 29 Mei 2008, melakukan re-branding dan kembali lagi menjadi Kompas.com. Dengan seiring berkembangnya teknologi, isi dari portal berita online tersebut juga bervariatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun