Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pemulihan Kerusakan dan Gejala Pasca Covid19

8 Maret 2021   21:27 Diperbarui: 11 Maret 2021   17:51 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Aku sempat mendengar ada alat bernama HBOT yang modelnya seperti decompression chamber biasanya ada di kapal untuk kapal kapal untuk pekerjaan pengelasan bawah laut. Kalau decompression chamber bahkan ada yang mampu tahan tekanan tabungnya sampai 300psi (tidak wajib), daya tahan dinding ruangan bertekanan disesuaikan dengan kebutuhan ruangan HBOT dipakai untuk tekanan maksimal di berapa. Ban mobil saja tekananan nya 30-40psi saja. 15psi = 1,02atm. 1atm (atmosfer) adalah tekanan udara di permukaan air laut. Biasanya terapi HBOT menggunakan tekanan 1,5 sampai 3 atmofer yaitu setara dengan seorang penyelam menyelam di kedalaman 1,5atm=menyelam di laut 5meter , 2atm=menyelam di laut 10 meter, 3atm=menyelam di laut 20 meter, dlsb. Ruangan diisi oksigen murni dinaikkan tekanannya secara bertahap lalu sampai tekanan tertentu kemudian diturunkan tekanannya secara bertahap. Seperti ban mobil dibocorkan tekanan akan turun bertahap.

Menekan udara atau oksigen dalam suatu tabung tahan tekanan harusnya tidak terlalu sulit, seperti memompa udara ke dalam kompressor angin ban yang juga biasa digunakan untuk menjadi sumber tekanan udara untuk peralatan dokter gigi, harusnya membuat alat HBOT tidak terlalu sulit. Meskipun diketahui HBOT bermanfaat. Masalah timbul ketika bicara soal pengoperasiannya;

* Sampai saat ini belum ada SOP yang jelas, pasti dan diakui/dilindungi oleh regulasi dunia kedokteran secara nasional dan internasional. Semua orang mencari aman supaya tidak malpraktik.  

* Jika regulasi sudah ada, kemudian peserta/pasien harus mendapatkan pelatihan untuk melakukan dekompressi ke dalam tubuhnya sendiri supaya tidak menimbulkan rasa sakit dan gangguan lainnya. Peserta wajib melakukan dekompresi dengan menutup hidung, lalu menarik nafas melalui hidung sampai telinga terasa terbuka setelah penyesuaian tekanan udara di dalam tubuh terjadi. Jika peserta acuh tidak melakukan dekompresi tubuhnya sendiri bisa menimbulkan masalah. Penyelam laut dalam lalu tiba tiba naik ke permukaan tanpa mengikuti aturan dekompresi maka bisa mati.

Dahulu ketika saya pernah ikut kursus menyelam pernah diajarkan bahwa ada aturan di tekanan tertentu penyelam boleh menyelam berapa lama, setiap naik misalnya tiap 5 meter perlu waktu tertentu untuk penyesuaian tekanan udara di dalam tubuh dan wajib melakukan dekompresi misalnya dengan cara menutup hidung dan menarik nafas dari hidung hingga telinga terasa terbuka. Pernah dengar cerita ketika nelayan menangkap ikan laut dalam akan mati, membengkak atau bahkan meledak kalau dibawa ke permukaan laut.

 

Berdasarkan link: https://www.wartaekonomi.co.id/read251844/mitra-rajawali-banjaran-kembangkan-hyperbaric-chamber-oxygen-therapy-hbot aku mengutip:

Lebih lanjut, Agus mengatakan, produksi HBOT sendiri secara resmi telah dimulai sejak Jumat, 4 Oktober 2019 di pabrik MRB yang berlokasi di Banjaran, Bandung. HBOT merupakan terapi sistemik dalam dunia kedokteran konvensional. Dilakukan dengan metode menghirup oksigen murni melalui masker, hood, atau endotracheal tube di dalam ruangan bertekanan (hyperbaric chamber atau caisson) yang bertekanan lebih dari 1 atmosfer.

[Definisi umum HBOT merupakan terapi sistemik dalam dunia kedokteran konvensional. Dilakukan dengan metode menghirup oksigen murni melalui masker, hood atau endotracheal tube di dalam ruangan bertekanan (hyperbaric chamber atau caisson) yang bertekanan lebih dari 1 atmosfer.]

Aku coba memikirkan ulang meraba-raba Covid19 ini apa sich? Ada penurunan kadar oksigen di darah mungkin seperti pendaki gunung Himalaya yang kekurangan oksigen di ketinggian dengan dibantu menggunakan ruangan bertekanan yang di isi oksigen murni sehingga diharapkan; pembuluh darah dapat membawa oksigen lebih banyak dari biasanya, padahal kondisinya kemmampuan darah membawa oksigen atau mungkin kemampuan paru menyerap oksigen untuk disalurkan dengan dibawa oleh darah sedang menurun, sehingga tidak terjadi kekurangan oksigen di seluruh organ tubuh. Meskipun suatu gangguan yang mengakibatkan turunnya kemampuan seluruh organ dalam menyerap oksigen tetap ada.

Ketika aku pulang hari pertama jam 7 malam keluar RS setir mobil sendiri, sampai rumah jam 8 malam (tgl 26 malam) jam 22 malam mulai rasa tangan kanan dari siku sampai telapak tangan sakit. Pagi 27Feb melambat rasa sakitnya sampai ke pundak tangan kanan. Lalu kadang kalau berkurang cuma siku sampai telapak tangan kanan. Temanku pernah cerita bahwa gejala itu biasanya dialami sebulan sebelum dirinya kena serangan jantung lalu dipasang ring jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun