Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jika Saya di Posisi Jokowi: Mempertahankan Pemerintahan Sampai 2024

30 November 2020   19:44 Diperbarui: 30 November 2020   19:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika saya di Posisi Jokowi : Mempertahankan Pemerintahan Sampai Pemilu 2024

Ditulis oleh: Liong Vincent Christian

30 November 2020

Menjadi pemimpin negara besar macam Indonesia dengan penduduknya yang beranekaragam perlu menjaga suatu kenetralan agar pemerintahan bisa tetap berjalan tidak rubuh. Ini bukan soal rakus kekuasaan, negara tanpa pemerintahan akan lebih kacau daripada dengan pemerintahan yang buruk sekalipun. Jika Polisi, Tentara, Bangunan Fisik Penunjang Ekonomis, Fasilitas Kesehatan, Transportasi, dlsb salah satunya saja ada yang berhenti bekerja menjalankan perannya, cukup satu jam saja akan membuat seluruh negara dalam kekacauan. Mengembalikan dari kekacauan ke kondisi stabil perlu waktu, biaya dan korban yang tidak sedikit.  

Idealnya memang pemerintah harus dapat merangkul semuanya, tetapi apakah memungkinkan merangkul semuanya, jelas tidak. Suatu pilihan yang diambil selalu bersifat mengorbankan kepentingan pihak yang lain. Jadi pilihan yang tersedia selalu tidak enak dan tidak enak. Penentuan pilihan apa yang dipilih selalu berdasarkan; Pilihan mana yang paling sedikit merugikannya secara keseluruhan, bukan pilihan yang paling menguntungkan.

Di beberapa waktu terakhir ini konflik antara kepentingan kelompok yang cenderung lebih dekat ke Amerika (Orde Lama) dan kelompok yang cenderung memiliki kepentingan bisnis dengan Republik Rakyat Cina (Cina Daratan) sudah mendekati pertarungan akhirnya. Kalau kita lihat berdasarkan umurnya; Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gatot Nurmantyo, dan beberapa orang lainnya di Tentara terutama Angkatan Darat ; mereka masih hidup tetapi sudah mulai tua. 

Misalnya mantan wapres Tri Sutrisno sudah tidak pernah terdengar beritanya. Meskipun Orde Baru sudah tumbang sejak tahun 1998, tetapi secara hirarki tentu mereka masih dihormati sebagai sesepuh oleh eks anakbuahnya, adat orang timur khan menghormati orang tua. (mohon dikoreksi jika saya salah)

Ketika keuangan Amerika sudah mulai terbatas meskipun masih negaranya Super Power, dan kekuatan Cina Daratan bergerak melesat dengan peluang usaha baru yang terus bermunculan, mau tidak mau porsi peluang usaha yang dimiliki oleh kelompok-kelompok yang turut menikmati kekuasaan di tahun tahun Orde Baru terus tergerus dan menyusut. 

Jika mau beradaptasi berkenalan dan menjalin usaha dengan Cina Daratan yang Komunis juga segan. Ada penolakan baik dari dalam diri dan dari pihak Cina Daratan-nya karena ada trauma G30S/PKI. Jadi mau tidak mau harus memaksa merubah semuanya kembali ke Orde Baru yang cenderung berpihak ke Amerika atau tidak samasekali.

Beberapa orang eks Orde Baru misalnya Luhut Binsar Panjaitan dan Hendropriono kelihatannya (dugaan saya) sudah mulai mampu beradaptasi dengan situasi global perkembangan pengaruh Cina Daratan ke Indonesia.

Perkiraan saya Jokowi harus memilikirkan "first thing first" mengulur waktu "agar tidak ditemukan suatu alasan sekecil apapun" yang memungkinkan terjadinya konflik bersenjata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun