Mohon tunggu...
vincensiuscanasatriyawicaksana
vincensiuscanasatriyawicaksana Mohon Tunggu... Siswa SMA Kolese De Britto

Siswa SMA yang berminat pada bidang Teater dan ilmu kebumian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

seinendan: warisan pendidikan militer bagi pemuda Indonesia

6 Maret 2025   12:23 Diperbarui: 6 Maret 2025   12:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia

Jepang membawa banyak hal baru ketika menginjakan kaki di Indonesia pada tahun 1942, termasuk sebuah janji manis yang Jepang bawa dimana katanya mau membebaskan Indonesia dari jajahan imperialisme Barat. Mereka datang bak "Saudara Tua" yang akan membantu kita tetapi kenyataanya malah seperti janji mantan yang hanya manis diawal tapi ternyata tidak semanis itu. Jepang malah membuat sebuah kontrol yang lebih ketat dengan berbagai iming-iming bahwa akan memerdekakan Indonesia suatu hari nanti. Salah satunya pengaplikasiannya adalah melalui organisasi semi-militer yang melatih pemuda Indonesia yang kemudian diberi nama "Seinendan".

 Pada awalnya, Seinendan sendiri dibentuk untuk mendukung kepentingan Jepang dalam perang yang Jepang ikuti yaitu Perang Pasifik. Tapi ternyata tanpa sadar organisasi tersebut malah meninggalkan suatu hal yang berharga bagi para pemuda Indonesia itu sendiri, seperti semangat juang, pendidikan militer, bahkan kedisiplinan. Jika diibaratkan hal tersebut seperti sebuah gym gratis yang memupuk para pemuda yang ikut Seinendan untuk jadi lebih siap dengan masa depan yang akan terjadi, seperti kemerdekaan Indonesia.  

Pada makalah kali ini, kita akan membahas sebagaimana Seinendan yang awalnya merupakan organisasi bentukan Jepang menjadi bukan sekedar sebuah organisasi, tapi juga menjadi salah satu pencetus pertama "pendidikan militer" atau bisa dibilang sebagai "sekolah militer" bagi pemuda-pemuda Indonesia yang mengambil bagian dalam bagaimana perjuangan untuk bisa memerdekakan Indonesia. 

Seinendan: Sekilas Sejarah tentang sebuah Barisan Pemuda ala Jepang

 Seinendan () memiliki arti yang berarti "Korps Pemuda." Tepat pada ulang tahun Kaisar Hirohito, organisasi ini resmi dibentuk oleh Jepang pada tanggal 29 April 1943. Beranggotakan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 14-22 tahun, Seinendan sendiri akan melatih para pemuda dalam berbagai aspek yang memiliki kaitan dengan kemiliteran dasar, dan tentunya juga ada unsur kedisiplinan di dalamnya. Jepang mengatakan bahwa Seinendan punya tujuan untuk mendidik, juga melatih para pemuda agar bisa menjaga serta mempertahankan tanah airnya sendiri. Tapi tentu tidak sepenuhnya kayak gitu. Seperti pepatah lama yang mengatakan "ada udang dibalik batu," Jepang memiliki maksud dan tujuan sendiri dibalik semua tujuan dan slogan tersebut. Jepang memiliki kepentingan yang lebih besar, yaitu membuat tenaga kemiliteran cadangan yang akan dipakai buat perang yang Jepang lakukan melawan para sekutu.

 Pelatihan yang dialami para pemuda cukup serius. Mereka diajarkan baris-berbaris, strategi perang, dan juga cara bertahan hidup di situasi yang darurat. Jelas para pemuda tidak hanya diajarkan mekanisme yang berkaitan sama perang saja. Mereka juga diajarkan mengenai doktrin "Saudara Tua" yang berkaitan dengan nasionalisme versinya Jepang itu sendiri (Nippon Cahaya Asia). 

Seinendan: Pendidikan Militer yang Berfaedah atau sekedar Propaganda?

 Jika dilihat dari perspektif Jepang, jelas Seinendan merupakan alat mereka untuk menyebarkan propaganda. Tapi kalau dilihat dari sisi kita dengan pandangan yang objektif, ada berbagai ilmu berharga bagi para pemuda yang didapat dari pelatihan ini, seperti:

1. Kedisiplinan yang Ketat

 Latihan yang dilakukan sama sekali tidak main-main. Para pemuda diharuskan bangun pagi bahkan subuh, berbaris yang rapi, pelatihan fisik, dan mengikuti perintah. Jika mereka melakukan kesalahan sekecil apapun, ujung-ujungnya dihukum dengan hukuman fisik. Walaupun keras, para pemuda dilatih untuk dapat mempunyai mental baja yang nantinya berguna dalam proses kemerdekaan.

2. Dasar Keterampilan Militer

 Awalnya, pemuda Indonesia hanya mengetahui pencak silat dan beladiri semacamnya serta melakukan latihan perang gaya lama atau tradisional. Tapi semenjak Jepang datang dan membentuk Seinendan, mereka memperkenalkan konsep-konsep strategi militer modern seperti pembentukan formasi, penyerangan, bertahan, dan pengelolaan perbekalan perang.

3. Leadership, juga Solid

 Seinendan menempa dan membuat para pemuda jadi sosok pemimpin. Mereka belajar untuk mengatur kelompok, menghadapi tekanan, serta mengambil keputusan dengan cepat. Hal itu terbukti berguna dengan melihat beberapa tokoh dalam revolusi kemerdekaan merupakan alumni dari Seinendan seperti Latif Hendraningrat dan Sukarni.

Dampak dan Peran Serta Alumni Seinendan sebelum dan sesudah Kemerdekaan Indonesia

Setelah kekalahan Jepang di perang Asia-Pasifik, para alumni Seinendan tidak tinggal diam. Mereka ikut serta dalam perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan serta juga mempertahankannya. Salah satu tokoh yang memiliki peran penting adalah Sukarni yang menjadi salah satu penggerak golongan muda dalam peristiwa rengasdengklok. Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke rengasdengklok merupakan peristiwa yang sangat penting. Golongan Muda mampu mendesak Golongan Tua sehingga mau memproklamasikan kemerdekaan. 

Pada saat peristiwa proklamasi, alumni Seinendan juga ikut ambil bagian dalam upacara Proklamasi. Ia adalah Latif Hendraningrat yang berperan sebagai pengibar bendera. Pasca proklamasi Latif aktif menjadi bagian dari TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) dan ikut serta dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di saat agresi militer Belanda. 

Kesimpulan

Seinendan memang dibentuk sebagai alat kepentingan militer Jepang, namun juga memiliki banyak aspek positif dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pelatihan yang diterima oleh para pemuda Indonesia telah memberikan mereka bekal berharga dalam membangun kesadaran nasional, semangat juang, serta keterampilan militer yang berguna dalam perjuangan kemerdekaan. Seinendan bisa dikatakan sebagai sarana pelatihan militer pertama bagi pemuda Indonesia, yang kemudian berkontribusi pada pembentukan tentara nasional yang terstruktur dan terlatih. 

Dengan demikian, sejarah Seinendan tidak hanya menjadi bukti bagaimana Jepang memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi juga bagaimana bangsa Indonesia mampu mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk kepentingan perjuangan sendiri. Sehingga pada akhirnya, semangat dan ilmu yang diwariskan oleh Seinendan menjadi salah satu faktor yang membantu Indonesia memperoleh ,serta mempertahankan kemerdekaannya. Tidak hanya sampai pada masa mempertahankan kemerdekaan namun sistem kurikulum pelatihan militer Seinendan dapat digunakan dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang. 

Daftar Pustaka

Posponegoro, M. D. (2019). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 6: Zaman Jepang dan Zaman Republik (Edisi Pemutakhiran). Balai Pustaka. Hall 45

Matanari, S. R., Situmeang, H. K., & Sinaga, R. (2024). Pembentukan organisasi semi militer pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jurnal Mimbar Administrasi, 21(1), 241-255.

Desiyana, L., Syah, I., & Basri, M. (t.t.). Karakter militansi pejuang bangsa Indonesia tahun 1942-1945. FKIP Universitas Lampung.

 Ratnasari Ayu, 2008, SEINENDAN SEBAGAI MOBILISASI PEMERINTAH JEPANG TERHADAP PEMUDA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun