Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta

Pengajar Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Flipped Classroom sebagai Upaya Peningkatan Kemmpuan Mahasiswa dalam Mendesain Materi Pengembangan Bahan Ajar

6 Mei 2022   14:18 Diperbarui: 6 Mei 2022   14:24 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : https://www.usd.ac.id/)

Pembelajaran sesuai umumnya terjadi secara real time pada kelas. Peserta didik berinteraksi menggunakan seseorang guru & teman sekelas dan mendapat umpan pulang dalam waktu yang sama. 

Sedangkan, pembelajaran asinkron merupakan pembelajaran yang sifatnya lebih mandiri. Konten umumnya diakses melalui beberapa bentuk media dalam platform digital. 

Peserta didik dapat menentukan kapan mereka belajar dan pula mereka bisa mengajukan pertanyaan pada kolom komentar, dan menyebarkan ilmu/ ide baru atau pemahaman mereka mengenai sebuah materi menggunakan guru atau teman sekelas. Sedangkan, hasil yang akan diterima mereka tidak dalam waktu yg sama.

Metode flipped classroom, dibagi sebagai 3 aktivitas yaitu, sebelum kelas dimulai (pre-class), waktu kelas dimulai (in-class) dan sehabis kelas berakhir (out of class). 

Rangkaian pada proses di atas adalah kaitan flipped classroom menggunakan Bloom's Taxonomy yg dijelaskan dalam Gambar tiga pada bawah ini. Terdapat beberapa bagian yaitu Remembering, Understanding, Applying, Analyzing, Evaluating and Creating yang terbagi dalam 3 aktivitas yaitu sebelum, dalam waktu dan selesainya kelas.

Gambar 3. Hubungan Bloom's Taxonomy dan Flipped Classroom (Sumber : https://ejurnal.pps.ung.ac.id/)
Gambar 3. Hubungan Bloom's Taxonomy dan Flipped Classroom (Sumber : https://ejurnal.pps.ung.ac.id/)
Sebagai sebuah rencana pembelajaran, e-learning flipped classroom adalah rencana pembelajaran aktif yang inovatif yang berpusat pada mahasiswa ( student centered learning). 

Kim, Khera & Getman (2014) mengungkapkan bahwa prosedur pembelajaran, e-learning flipped classroom terdiri atas prinsip-prinsip menjadi berikut: (1) menaruh kesempatan pada mahasiswa untuk memperoleh keterangan awal sebelum aktivitas kelas; (2) mendorong mahasiswa untuk menonton ceramah online dan bersiap sebelum aktivitas kelas; (3) mengorganisir metode penilaian; (4) menghubungkan aktivitas pada kelas menggunakan aktivitas pada luar kelas; (5) menaruh pedoman yang dinyatakan dengan jelas & terorganisir dengan baik; (6) menyediakan saat yang relatif untuk merampungkan tugas; (7) mendorong mahasiswa buat membentuk komunitas belajar; (8) menaruh umpan pulang eksklusif mengenai pekerjaan individu atau kelompok; (9) menyediakan penggunaan teknologi yang familiar yang bisa diakses menggunakan gampang oleh mahasiswa.

Model penelitian tindakan kelas ini mengikuti contoh Mc, Kernan (1982) misalnya yang dikutip Djajadi (2019) yang terdiri menurut 2 siklus menggunakan masing-masing siklus terdiri atas tujuh tahapan. Setiap tindakan terdiri atas tahapan-tahapan menjadi berikut: 

(1) Tahap identifikasi kasus yaitu tahapan yang melihat dan menemukan kasus-kasus. Pada termin ini dilakukan identifikasi kasus pembelajaran dan sebagai pondasi awal aktivitas penelitian kedepannya; 

(2) Tahap penyelidikan. Berdasarkan rumusan kasus tadi maka bisa ditetapkan tujuan penelitian yaitu buat menaikkan kemampuan mahasiswa pada mendesain materi pengembangan bahan melalui elearning flipped classroom; 

(3) Tahapan planning generik yg adalah seperangkat planning awal pada melakukan penewlitian ini; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun