Mohon tunggu...
Vina Deviyanti
Vina Deviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22010118130115

Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, KKN TIM II Undip 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman dan Edukasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) oleh Mahasiswa KKN Undip

9 Agustus 2021   22:47 Diperbarui: 9 Agustus 2021   23:25 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tandang, Kota Semarang (9/08/2021) - Pandemi COVID-19 masih melanda dunia, termasuk negara Indonesia. WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Kasus pertama yang masuk ke Indonesia diumumkan pada awal Maret 2020. 

Jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah secara eksponensial menyebabkan WHO mengingatkan semua negara untuk melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian yang kuat agar dapat menghentikan penyebaran virus ini. 

Sejauh ini, belum ditemukannya obat spesifik untuk penyembuhan infeksi COVID-19. Terapi yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). 

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan beberapa jenis tanaman obat  pilihan yang ditanam di pekarangan rumah atau lingkungan sekitar rumah. Tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama termasuk memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri.

TOGA merupakan tanaman yang ditanam pada area di sekeliling rumah, halaman rumah, ditempatkan dalam pot atau ditanam pada kebun yang luasnya berukuran kecil. 

Dengan adanya tanaman obat yang tak jauh dari tempat tinggal, tentu saja dapat bermanfaat, baik digunakan sebagai obat tradisional yang sifatnya mencegah atau mengobati berbagai penyakit dan dapat dikonsumsi untuk tetap menjaga imunitas tubuh juga dapat digunakan sebagai bumbu pelengkap masakan.

Dalam upaya menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh salah satu caranya dengan mengonsumsi obat herbal, tradisional, dan suplemen kesehatan agar terhindar dari penyakit, termasuk COVID-19. 

Pemanfaatan beberapa obat tradisional telah terbukti secara empiris dan secara turun menurun dapat memelihara kesehatan tubuh. 

Hal ini juga mendapat dukungan dari Badan POM yang berkomitmen mendukung pemanfaatan herbal dan obat tradisional Indonesia untuk dikembangkan menjadi obat herbal, obat tradisional, sebagai suplemen kesehatan pencegah COVID-19.

Di masa pandemi COVID-19 seperti ini masih terdapat masyarakat yang belum memahami mengenai pemanfaatan dan pengolahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi minuman berkhasiat sebagai pengobatan. 

Oleh karena itu, Vina Deviyanti (mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro) berinisiatif untuk melakukan penanaman serta memberikan edukasi mengenai pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat beserta pengaplikasiannya dalam mengolah tanaman obat menjadi minuman berkhasiat, supaya masyarakat dapat secara mandiri melakukan pengobatan tradisional sederhana dan tetap menjaga imunitas tubuh dari TOGA tersebut.

RW 6, Kelurahan Tandang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dengan kasus konfirmasi positif menyentuh zona kuning.  

Seperti kata pepatah, mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati. Merupakan hal yang sangat penting bagi warga RW 6 Tandang untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan dan pengolahan tanaman obat menjadi minuman berkhasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19.

Kegiatan penanaman dilakukan secara langsung di lingkungan RW 06 Desa Tandang, Kec. Tembalang.

Dokpri
Dokpri

Dalam rangka membantu mencerdaskan warga yang ada di RW 6, Kelurahan Tandang, mahasiswa KKN Tim II Undip 2020/2021 melakukan sosialisasi terkait "Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Masa Pandemi COVID-19" yang dilakukan melalui platform aplikasi Whatsapp, karena di sini Kota Semarang masih dalam kondisi PPKM dan mahasiswa sangat memperhatikan protokol yang berlaku.

Dokpri
Dokpri

Edukasi dilaksanakan dengan mengundang perwakilan masing-masing RT yang ada di RW 6, Tandang supaya lebih efektif dan dari masing-masing perwakilan bisa meneruskan untuk dibagikan ke masing-masing warga RT. 

Materi yang diberikan, yaitu berupa booklet yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan jurnal ilmiah sehingga penerapannya sudah teruji secara klinis dan akademis.

Warga amat sangat antusias dengan kegiatan dan materi yang didapatkan serta merasa  kegiatan dan materi yang didapatkan sangat bermanfaat bagi mereka. Besar harapan bagi kita semua dapat menjaga satu sama lain untuk membantu negeri ini segera pulih dari pandemi.

KKN Tim II Universitas Diponegoro 2020/2021

Penulis: Vina Deviyanti(22010118130115)

DPL: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun