Mohon tunggu...
VIKTORINUS REMA GARE
VIKTORINUS REMA GARE Mohon Tunggu... Guru - Apa adanya,jujur,bertanggung jawab dan pekerja keras
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pejuang Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menepis Badai (Cerita Bersambung)

1 Maret 2021   07:46 Diperbarui: 1 Maret 2021   18:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah mulai bingung, dari mana aku harus mendapatkan uang sebesar itu untuk membayar uang SPP semester I. Mau minta ke orang tua di Flores jelas tidak mungkin, karena batas waktu hanya tiga hari.

Jika sampai tiga hari semua calon mahasiswa baru tidak melengkapi salah satu persyaratan maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dan akan diganti dengan peserta yang lulus dari kategori cadangan.

Dalam kekalutan itu, teringat seseorang yang sangat aku kenal. Bapak Yohanes Lopa ( Pak Jhon). Ya, pak Jhon. Pak Jhon adalah seorang kepala Sekolah salah satu sekolah dasar di Makassar. Kebetulan pak Jhon satu asal dengan aku. Kami sama-sama dari Flores, sama-sama dari kecamatan yang sama hanya beda desa. Beliau sudah lama tinggal di Makassar, sudah memiliki istri - anak dan istrinya berasal dari Tanah Toraja.

Tampa berpikir Panjang, aku ke rumahnya pak Jhon, rumahnya di daerah Daya kurang lebih 15 km dari tempat kostku. Sesampai di rumahnya pak Jhon, aku diterima dengan ramah penuh kekeluargaan.

" Om, jangan marah, aku sudah merepotkan om", kataku.

" Oo tidak apa-apa ade, bagaimana?", jawab om Jhon.

" Begini om, kebetulan aku ada ikut test UMPTN baru baru ini, dan aku lulus program studi Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Makassar", kataku.

"Oooo selamat ya, kamu luar biasa, selamat..selamat", puji Om Jhon.

" Sekarang bagaimana, ada perlu apa, kamu jauh-jauh datang kesini?", lanjut om Jhon.

" Om, kami diberi batas waktu untuk melengkapi administrasi hanya sampai tiga hari, yang lain-lain sudah saya lengkapi." Jawabku .

" Tinggal satu persyaratan yang belum aku lengkapi, dan waktunya tinggal besok om, kami harus membayar uang SPP semester I sebesar RP.180.000". " Jika belum membayar, maka kami dianggap mengudurkan diri". " Maksud kedatangan aku ke sini, jika om tidak keberatan, aku pinjam dulu uangnya om, setelah aku membayar uang SPP semester I besok, minggu depan aku ke Flores menyampaikan hal ini kepada orang tua di kampung, sepulangnya dari kampung, aku kembali ke sini mengembalikan uangnya om", jawabku tertunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun