Mohon tunggu...
Viki Fadzila
Viki Fadzila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaya Hidup Materialisme dan Peran Tasawuf dalam Kehidupan Manusia

4 Oktober 2018   15:09 Diperbarui: 4 Oktober 2018   15:11 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A

pa itu materialisme? Materialisme terdiri dari kata "materi" dan "isme". Materi dapat dipahami sebagai bahan,benda dan segala sesuatu yang tampak. Materialisme adalah pandangan hidup yang semata-mata hanya mencari kesenangan,kekayaan,dan benda-benda merupakan satu-satunya tujuan atau nilai tertinggi dan paling utama. Materialisme disamping itu juga mengesampingkan nilai-nilai rohani. Bahkan gaya hidup yang materialisme tidak mengetahui adanya sesuatu yang tidak dapat dilihat atau diraba atau tidak percaya adanya Tuhan, roh, hantu dan malaikat.

Materialisme sendiri dikenal sebagai faham atau sistem berpikir yang meyakini bahwa materi adalah satu-satunya keberadaan yang sesungguhnya atau mutlak dan menolak segala bentuk apapun yang berkaitan dengan selain materi.

Orang-orang yang hidupnya bergantung pada materi disebut "materialis". Orang-orang ini adalah orang yang mengusung suatu paham atau ajaran materialisme yang mementingkan harta,jabatan, uang dan lain-lain.

Gaya hidup materialisme saat ini sudah merajalela di kalangan manusia-manusia masa kini. Gaya hidup seperti ini menjadi ajang perlombaan untuk menunjukkan harta atau kekayaan yang dimiliki seseorang,semakin orang mengejar kesenangan dunianya semakin jauh pula orang-orang yang seperti ini dari Tuhan-Nya. Bahkan mereka cenderung meninggalkan urusan-urusan akhiratnya.

Ciri- Ciri Paham Materialisme :

  • Segala sesuatu yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yang sama yaitu materi (ma'dah)
  • Orang-orang yang menganut paham materialisme tidak meyakini adanya alam ghaib.
  • Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat untuk mencapai ilmu.
  • Menggantikan kecondongan perilaku manusia sebagai akhlak.
  • Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan suatu hukum.

Kritik terhadap materialisme :

Salah satu kritik terhadap paham materialisme dikemukakan oleh aliran filsafat eksistensialisme. Materialisme mengajarkan pada akhirnya manusia adalah sama dengan benda-benda lainnya. Tetapi bukan berarti manusia sama dengan tumbuhan atau benda-benda lain karena manusia pada hakikatnya lebih unggul dibandingkan yang lain. Akan tetapi, secara mendasar manusia hanya dipandang sebagai materi,yakni hasil dari proses unsur kimia. Padahal manusia memiliki totalitas-totalitas yang lebih dari makhluk lainnya yaitu dapat merasakan cemas,takut,khawatir dan lain-lain.

Apa Itu Tasawuf?

 Ada beberapa kata yang menjadi akar kata tasawuf diantaranya :

  • Ahl as-suffah merupakan istilah yang diterapkan kepada sahabat Nabi yang tinggal di serambi Mesjid.
  • Shafa' mengandung arti suci dan bersih, yakni orang-orang yang selalu berusaha menyucikan dirinya di hadapan Allah swt.
  • Shaf yang artinya barisan, yakni orang yang selalu berusaha berada dalam barisan terdepan untuk beribadah pada tuhannya.
  • Shaufi yang artinya kebijaksanaan, yakni orang-orang yang mengerti tasawuf akan mencintai sebuah kebijaksaan dalam hidupnya.
  • Shaufana, kata ini diistilahkan pada tumbuhan berbulu yang tumbuh dipadang pasir. Maksud dari berbulu ini adalah karena para sufi selalu
  • memakai baju dari kain wol tetapi bahannya masih kasar tidak seperti kain wol pada saat ini yang bertekstur lembut.
  • Dari segi istilah tasawuf adalah cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak dan membangun kehidupan jasmani dan rohani guna sampai pada hakikatnya sebagai manusia. Dalam arti yang lain tasawuf adalah menghindarkan diri dari dorongan hawa nafsu,hidup yang bermewah-mewahan,berbuat baik kepada sesama dan taat kepada Alloh swt serta mengikuti ajaran Rasulullah saw guna meraih hidup yang hakiki.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun