Mohon tunggu...
Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik

16 Mei 2018   09:26 Diperbarui: 16 Mei 2018   09:36 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembicara, pimpinan penerbit Kanisius berfoto bersama peserta. Doc: Riana Dewie

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun Saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu

Tanah ku yang kucintai

Engkau kuhargai

Sembab, itu yang terasa di balik lensa. Lipatan bibir berhasil tergigit pelan sebagai tanda usaha dari penglihatan Saya agar tidak berlinang. Mungkin akan disebut sebagai orang yang gampang terbawa perasaaan, namun begitulah yang terjadi setiap Saya mendengar lantunan lagu Tanah Air. Apakah Anda merasakan yang sama?

Ternyata Saya tidak sendiri, karena beberapa peserta seminar & bedah buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik, juga terlihat terharu. Tentu emosi ini kemudian beralih kepada rasa semangat saat Yudi Latif.M.A.,P.hd selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila mengepalkan jemarinya memberi salam kebangsaan. Aula kampus 2 Universitas Atma Jaya menjadi gegap gempita seketika.

Yudi Latif. Doc:Pribadi.
Yudi Latif. Doc:Pribadi.
Selain Yudi Latif yang memberikan kata sambutan lengkap dengan pemaparan mengenai pentingnya peran masyarakat dalam membantu pemerintah dalam proses pembinaan ideologi Pancasila, juga hadir pembicara lain. Kardinal Julius Darmaatmaja, SJ disertai Dr.Bernadus Wibowo, M.Hum bukan saja membahas tentang isi buku terbitan Kanisius yang di launching  namun juga tentang hal berkaitan dengan implementasi Pancasila di Indonesia. Mahasiswa Atmajaya juga terlihat semangat mengikuti seminar pada 11 Mei 2018 tersebut, bahkan terdapat antrian panjang pendaftaran.

Sekitar 55 menit pertama digunakan oleh Yudi Latif selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk memberikan paparan. Selain tentang bagaimana buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik menjadi salah satu dukungan nyata bagi keberhasilan pembinaan Pancasila di masyarakat.

Buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik. Doc: Pribadi
Buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik. Doc: Pribadi
Tentu saja umat katolik sudah lama mendukung nasionalisme yang berdasarkan pancasila bahkan ada sebuah kalimat dari Mgr. Albertus Soegijapranata yaitu , "100 % Katolik 100% Indonesia." Sebagai uskup agung pribumi pertama, beliau menyokong penuh perjuangan dengan bersikap berani terhadap penjajahan Jepang. Anda bisa lebih mengetahui gambaran visualnya melalui film biopic fiksi garapan Garin Nugroho yaitu Soegija.

Kehadiran buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik juga disambut hangat oleh Kardinal Julius Darmaatmaja, SJ dalam sambutannya. Demikian juga tangkapan dari Dr. Bernadus Wibowo, M.Hum Buku berlatar belakang putih pada covernya tersebut merupakan angin segar dalam dunia pendidikan. Sudut pandang yang digunakan untuk membahas sila-sila Pancasila memang menggunakan ajaran gereja, tapi tetap berlandaskan kerangka filosofi yang  dapat digunakan oleh semua agama.

Acara kemudian dilanjutkan ke sesi tanya jawab antara peserta dengan pembicara yang ditanggapi secara serius namun santai. Sesi foto bersama antara pembicara berlatar belakang para peserta juga sempat dilakukan serta diliput oleh wartawan serta bloger.

Pembicara dalam sesi tanya jawab. Doc:Riana Dewie.
Pembicara dalam sesi tanya jawab. Doc:Riana Dewie.
Adapun beberapa poin yang dapat disimpulkan dari acara seminar & bedah buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik adalah:

1. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa yang mencakup serta menjaga kesimbangan antara hak, dan kewajiban setiap warga negara.

2. Buku Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman Katolik bisa memberikan sudut pandang baru tentang pemahaman implementasi Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun