Dari arunika aku melihat sepasang angsa,
Bermesraan dengan indah karna kama amertanya,
Di iringi dengan senyum mentari pagi,
Juga merdunya burung-burung bernyanyi,
Â
Lain dengan manusia ,
Ketika engkau jatuh cinta maka harus siap menelan luka,
Berkisah dengan sejuta drama,
Acap kali ekspetasi di telan oleh realita,
Â
Biarlah kama amerta menjadi saksi,
Jika rasa ini bukan tipu daya diri,
Biarlah waktu yang menjadi abu,
Sebab rindu ini terus menggebu,
Â
Banyak yang mengatakan cinta itu buta,
Memang banyak adanya,
Tapi bagiku tidak, sebab cinta itu butuh mata hati untuk mencintai
Butuh kekuatan untuk pengorbanan,
Jika terus membuta maka akan terus menciptakan luka-luka yang tak pernah ada.
Â
Dari sukma aku berkata,
Akan ku cintai dia yang mencintaiku,
Akan ku cintai dengan sejuta degupku dia yang mencintaiku dengan sedegup jantungnya,
Akan ada cara untuk selalu berpeluk erat,
Â
Aku hanya ingin kama amerta,
Tanpa pura-pura bahagia,
Abadi dengan terus bersama melangkahi garis cinta,
Setia saling memeluk ketidak sempurnaan manusia,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI