Mohon tunggu...
Viddy Daery
Viddy Daery Mohon Tunggu... -

Aku adalah Aku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terbit Novel Pendekar Sendang Drajat Jilid 7

11 Februari 2017   10:10 Diperbarui: 11 Februari 2017   10:29 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KINI TERBIT PENDEKAR SENDANG DRAJAT 7 : MISTERI PESANTREN SITI JENAR

Oleh : Viddy Ad Daery *) budayawan, novelis, wartawan.

Ketika serial novel saya yang berjudul “Pendekar Sendang Drajat” ( selanjutnya PSD ) seri pertama dengan sub-judul “Pesisir Utara Majapahit di abad 16 M” terbit, diterbitkan oleh penerbit Alvabet Jakarta, langsung muncul banyak resensi di media massa, antara lain di KORAN TEMPO, Jurnal Nasional dan Surabaya Post.

Menurut saya, resensi yang terbaik adalah yang ditulis oleh Syifa Amori, wartawan Jurnal Nasional yang kini hijrah dan bekerja di Australia. Resensi yang ditulis Syifa sangat pas memotret, memahami dan mengapresiasi novel PSD saya yang pertama itu, yang dikatakannya mempunyai semangat komedi.

Dan memang penilaian Syifa ada benarnya, sebab memang pada saat itu, saya masih bekerja di TPI TV sebagai manager dan penanggungjawab bidang sinetron komedi. Jadi, mungkin aroma komedi ikut terbawa ke suasana ketika saya mengetik novel.

PSD LANJUTAN

Setelah sukses PSD pertama dalam pasaran, lalu saya menulis lanjutan PSD sampai jilid 7, tetapi saya bekerjasama dengan penerbit yang berbeda-beda.

PSD 2 ( Memburu Negarakertagama ) bekerjasama dengan penerbit Metamind grupnya Tiga Serangkai Solo. Demikian juga PSD 3 ( Misteri Pengebom Candi Gajah Mada ) diterbitkan Metamind-Tiga Serangkai.

PSD 4 ( Misteri Gajah Mada Islam ) diterbitkan Grafindo Jakarta, dan PSD 5 ( Misteri Pendekar Khidhir dan Islam Purba Nusantara ) diterbitkan Limau Jakarta.

Dari semua PSD itu, diedarkan di semua toko buku jaringan Gramedia, TM Books dan atau Toga Mas, Gunung Agung dan sebagainya. Dari situ, maka bisa difahami, kalau pembeli tersebar di seluruh Indonesia dengan acak, dan dari situ, muncul beberapa orang yang menulis resensinya, antara lain di Lampung Post, kompas.com dan rimanews.com.

Nah, kemudian PSD 6 ( Misteri Buaya Jamang & Pendekar Jipang Panolan ) diterbitkan oleh Daun Lontar Jogjakarta yang merupakan penerbit Indie yang tidak menerapkan penjualan di toko buku, melainkan dijual ke mahasiswa-mahasiswa yang diajar oleh pimpinan penerbit Daun Lontar, maupun dijual secara online serta jaringan perkawanan.

Pada mulanya saya khawatir kalau tidak akan ada resensi yang muncul di Koran, majalah ataupun medsos. Akan tetapi ternyata salah seorang mahasiswa yang mempunyai blog telah menulis sebuah resensi yang lumayan bagus, yang kalau saya nilai, hampir setara dengan nilai resensi yang ditulis oleh Syifa Amori.

Mahasiswa tersebut adalah Fauzi Azhari yang menulis di blognya, yaitu > http://fauzixazhari.heck.in/resensi-novel-pendekar-sendang-drajat-mi.xhtml. Sayangnya blog tersebut kini tidak atif lagi, padahal saya belum sempat menyalin isi resensinya yang sangat menarik.

KINI TERBIT PSD 7

Nah kemudian terbit lagi PSD 7 ( Misteri Pesantren Siti Jenar ) dan konon akan segera terbit PSD 8 ( Misteri Kapal Brunei ) serta PSD 9 ( Misteri Portugis Islam di Istana Menganti ) yang ketiganya juga diterbitkan oleh penerbit Indie VISI AMANSENTOSA DAHSYAT Lamongan.

Dan sebagai penerbit Indie, tentu VAD Lamongan juga tidak menjualnya di toko buku umum, kecuali mungkin di satu dua toko buku khusus yang berafiliasi dengan penerbit VAD Lamongan.

Yakni misalnya, Toko Buku Ilalang Sukodadi Lamongan, serta beberapa toko buku kecil di Gresik, Surabaya, Depok dan Jakarta, yang rata-rata adalah toko buku khusus kebudayaan, dan atau toko buku yang khusus menjual buku-buku Islam.

Selanjutnya penjualan dilakukan secara online, dan memang baru sebulan dijual secara online, PSD 7 MISTERI PESANTREN SITI JENAR DI PRINGGOBOYO telah laku sekitar 50 buah buku, dimana hasil penjualannya langsung dimiliki penulis. Hehehe. Berbeda dengan kalau dijual di toko buku umum yang uang hasil penjualannya hanya diserahkan kepada penulis setahun sekali, yakni pada akhir tahun atau awal tahun.

Maka, kekhawatiran mengenai tiadanya resensi atas novel PSD 7 sampai 9 kembali mengusik saya, namun tentunya saya akan menempuh jalur pertemanan, yakni memberi hadiah kepada beberapa teman budayawan, dengan syarat mereka bersedia menulis resensinya, hehehe. Toh hal itu sudah biasa dilakukan oleh penerbit-penerbit besar-kecil pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun