Mohon tunggu...
Victoria Tiara Devi
Victoria Tiara Devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seseorang yang sedang belajar menulis.

Seorang mahasiswa salah satu Universitas di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Senja dan Kenangan di Kota Yogyakarta: Bukit Paralayang Watugupit

19 Maret 2021   00:01 Diperbarui: 19 Maret 2021   00:09 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Keindahan panorama Pantai Parangtritis ketika di puncak Bukit Paralayang Watugupit ini sungguh menakjubkan. Kita dapat melihat pemandangan bibir pantai selatan Jawa dan lautan yang terbentang luas dihadapan kita. Perjalanan yang cukup jauh dari Kota Yogyakarta dan harus melewati jalan yang naik turun serta lika – liku pun terbayarkan dengan keindahan ini. Untung saja saat saya pergi ke sana, cuaca begitu cerah.

Namun saat itu saya memutuskan untuk turun dari puncak dan mencari tempat meja dan kursi dibawah puncak yang sudah tersedia tadi, karena di puncak saya merasa sudah sangat ramai sekali, padahal di jam saya masih menunjukan pukul 16.15 WIB. Akhirnya saya turun dari puncak dan mencari tempat duduk. Ketika hendak mencari tempat duduk, saya juga merasa kesusahan karena memang sudah banyak sekali pengunjung yang datang. Namun akhirnya saya menemukan meja dan kursi yang masih belum ditempati.

Menikmati Keindahan Alam Sekaligus Wisata Kuliner

Di Bukit Paralayang Watugupit ini terdapat warung makanan dan minuman yang memfasilitasi pengunjung untuk dapat menikmati keindahan sunset ditemani dengan santapan dan minuman. Warung ini menyediakan berbagai macam makanan, diantaranya: aneka mie, nasi goreng, aneka gorengan seperti tempe mendoan, pisang goreng, geblek goreng, dan lain-lain. Tak hanya makanan, di warung makan ini juga menjual aneka minuman, diantaranya: air mineral, teh, kopi, coklat, kelapa muda, jahe, susu dan masih banyak lagi. Biasanya banyak anak muda memesan kopi, layaknya anak indie yakni “senja” dan “kopi”.

Cara memesan makanan dan minuman ini cukuplah mudah, yakni pengunjung diminta untuk datang ke tempat pemesanan. Nantinya pengunjung akan diberi menu untuk memilih apa yang hendak dipesan. Setelah pengunjung memilih dan memesan, pengunjung diminta untuk membayar langsung makanan dan minuman yang telah dipesan. 

Makanan dan minuman yang dijual pun masih bisa dijangkau. Untuk makanan sendiri mulai dari Rp8.000 dan untuk minuman sendiri mulai dari Rp5.000. Setelah membayar, pengunjung dapat memberi tahu nama lalu kembali ke tempat duduk. Makanan dan minuman yang dipesan tidak langsung jadi, melainkan harus antri terlebih dahulu. Maka dari itu, makanan dan minuman yang sudah dipesan tadi jika sudah jadi akan diantar ke tempat duduk pengunjung.

Sembari menunggu makanan dan minuman yang saya pesan, saya kembali duduk dan melihat hamparan laut luas, menikmati matahari yang masih terlihat terik, deburan ombak yang bersautan, serta orang-orang yang lalu lalang berdatangan ke Bukit Paralayang Watugupit ini. Semakin sore pun semakin banyak orang yang berdatangan dan berebutan tempat duduk untuk mendapatkan kenyamanan saat hendak menikmati sunset.

Setelah menunggu beberapa lama, nama saya pun dipanggil. Akhirnya makanan dan minuman saya pun tiba. Setelah makanan dan minuman saya tiba, saya langsung meminum dan menyantap makanan yang saya pesan sembari menunggu matahari terbenam. Walaupun makanan dan minuman ini masih bisa kita jumpai dirumah kita masing – masing, namun begitu nikmatnya menyantap makanan dan minuman sembari menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya. Menikmati makanan dan minuman beserta melihat Keagungan Tuhan yang menciptakan seluruh jagat alam semesta dengan begitu apiknya. Sungguh akhir hari yang sangat indah dan penuh syukur, dapat melepas lelah karena seharian sudah beraktifitas serta melepas permasalahan yang sedang kita alami.

Tempat yang sangat indah, tidak hanya untuk sekedar menikmati pemandangan alam saja, tidak hanya untuk sekedar menikmati wisata kuliner saja, namun Bukit Paralayang Watugupit ini juga sangat indah untuk kita bersyukur atas hari yang sudah kita lalui sampai pada sore hari ini kita menikmati matahari terbenam.

Fasilitas lain di Bukit Paralayang Watugupit ini yakni terdapat toilet, mushola, area parkir baik untuk kendaraan bermotor ataupun kendaraan beroda empat. Dan wahana Paralayang.

Jam saya sudah menunjukan pukul 17.40 WIB, matahari sudah hampir  terbenam seluruhnya, bahkan sudah seluruhnya terbenam. Namun pemandangan keindahan tidak hanya berhenti disitu saja. Masyarakat atau penduduk yang tinggal di bawah sekitar Pantai Parangtritis terlihat menghidupkan lampu rumahnya. Ini yang menambah keindahan di Bukit Paralayang Watugupit yakni gemerlapnya lampu pada malam hari. Gemerlapnya lampu rumah warga ini terlihat seperti bintang yang sedang berkilauan. Ditambah lagi cahaya matahari yang masih tertinggal sedikit di cakrawala. Sungguh pemandangan yang sungguh luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun