Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perkembangan Sosial Emosional Mendapatkan Tantangan di Masa Transisi Pandemi

29 Juni 2022   14:15 Diperbarui: 2 Juli 2022   12:24 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak mencoba berteman, artinya dia melatih keterampilan sosial emosionalnya. Foto di atas adalah dokumen pribadi saya.

Sebetulnya, problem anak di masa transisi ini bisa diantisipasi lho. Asalkan orang tuanya memang mau menciptakan lingkungan yang mampu mengoptimasi perkembangan sosial emosional anak.

Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang mengoptimasi itu? Baca terus tulisan ini ya.

Perkembangan Sosial Emosional Itu Apa Saja?

Perkembangan sosial emosional itu antara lain mengenali emosi, mengekspresikan emosi, mengelola emosi, dan berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengenali emosi, anak perlu tahu apakah emosinya ini positif atau negatif. Dan dia harus bisa mengekspresikan emosinya, setidaknya secara verbal. Misalnya, “Mama, aku sedih.”

Lalu dia harus mengelola emosinya baik-baik. Tujuannya, supaya jangan sampai emosinya itu mengganggu orang lain. 

Misalnya, ketika dia lagi senang, dia boleh menyatakan kegembiraannya. Tapi tidak boleh sampai sorak-sorai di tengah suasana yang butuh ketenangan. 

Atau, ketika dia sedang marah, dia boleh bilang bahwa dia marah. Tapi tidak boleh sampai memukul orang lain.

Kedengarannya sederhana, tapi kalau anak ini gagal dalam perkembangan sosial emosional ini, dia bisa tertekan. Pikirnya, misalnya nih, “Aku ini bete, kenapa kok malah harus diam?”

Para ahli tumbuh kembang bilang secara implisit, bahwa rasa tertekan ini akan menjadi konflik bagi dirinya sendiri. Wujud tertekan ini macam-macam, misalnya tantrum. Anak jadi rewel, gampang nangis, atau malah jadi gampang marah.

Kalau rasa tertekan ini terus berlanjut, maka dia akan jadi pribadi yang sulit menjalin relasi dengan orang lain. Bagaimana caranya anak ini jadi anak hebat kalau berhubungan dengan orang lain saja sulit?

“Bagi anak-anak, kebingungan menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru saat kembali menjalani kehidupan dan interaksi sosial dapat meningkatkan masalah sosial-emosional yang dampaknya bisa berbeda tergantung dengan usia anak dan dukungan dari lingkungannya. Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa, seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular,” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun