Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana Cara Menasehati Tanpa Menggurui?

20 April 2022   11:50 Diperbarui: 20 April 2022   12:02 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jadi, latarnya begini. Sahabat saya punya suami. Suaminya itu punya kakak. Kakak iparnya itu tinggal dengan keluarganya sendiri di kota lain, jaraknya kira-kira 300 km-an gitu deh. Karena tinggalnya berbeda kota, maka kedua keluarga ini jarang bertemu. Jarang ngobrol juga melalui telepon.

Suatu hari, sang suami berinisiatif membawa sahabat saya berlibur ke kota kakaknya itu. Mereka menginap di rumah itu selama 3 malam.

Anda mungkin menyangka 3 malam cukup bagi kedua keluarga ini untuk saling ngobrol secara akrab. Tapi ternyata, pemilik rumahnya itu diam-diam saja, jarang mengajak adiknya itu ngobrol. Apalagi ngajak adik iparnya ngobrol. Ketika tamunya duduk di ruangan sambil berharap diajak ngobrol, ternyata sang pemilik rumah sibuk tadarus. Soleh sekali ya.

Maka, 3 malam pun berlalu. Sahabat saya dan suaminya mengisi liburan mereka dengan keliling kota seperti turis. Tapi mereka selalu pulang sore, karena mereka ingin menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan kakaknya. Namun, keinginan hanya tinggal angan-angan. Karena kakaknya itu hanya tadarus dan tidur, tadarus dan tidur. Keluarga kakaknya itu bahkan jarang makan malam bersama.

Pada akhir liburan, sahabat saya dan suaminya pamit pulang. Sambil sahabat saya sangat senang tinggal di rumah kakak iparnya itu, karena rumahnya nyaman.

Dalam perjalanan pulang, ketika perjalanan baru seperempat jalan, sahabat saya menerima email di smartphonenya. Ternyata itu email dari kakak iparnya itu. 

Isinya panjaaaaang sekali, penuh nasehat bahwa kelakuan sahabat saya dan suaminya sangat buruk, pilihan gaya hidup sahabat saya dan suaminya yang kurang sesuai dengan standar perekonomian kakak iparnya, dan 40 persen surat itu dihiasi copy paste ayat al Qur'an dan hadits Nabi.

Sahabat saya sangat marah sekali membaca email itu. Saya tidak tahu apa yang paling membuatnya marah: 

1) Fakta bahwa ketika dia membaca email itu, mobil mereka sedang berada di tengah kemacetan karena di depan ada truk manggis yang baru saja terguling,

2) Isi surat yang terdengar menggurui gaya hidup mereka yang nampak nirfaedah, padahal sahabat saya dan suaminya ini sedang berjuang sekuat tenaga untuk membuka usaha sendiri,

3) Copas-an ayat-ayat suci yang membuat pengirimnya terdengar seperti ustadz(ah) baru lulus sertifikat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun