Mohon tunggu...
fia rachim
fia rachim Mohon Tunggu... Mahasiswa - tuangkan semua yang ada dalam fikiranmu dalam bentuk tulisan-tulisan yang bernilai dan berkualitas

Bismillah pasti bisa !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Perilaku Prososial dengan Kecerdasan Emosi

29 November 2022   20:29 Diperbarui: 29 November 2022   20:42 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan Antara Perilaku Prososial Dengan Kecerdasan Emosi

Membahas tentang emosi, merupakan hal yang sangat lekat dengan diri kita. Pengaruh emosi terhadap tingkah laku manusia sangat dominan. Dimana emosi merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia, dan kemampuan seseorang dalam mengarahka dan menyesuaikan emosi terhadap situasi tertentu juga akan berpengaruh pada perilaku dan hubungan sosial.

Dalam mengatur emosi, setiap individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi ia akan dapat mengatur emosinya sendiri dengan baik, dan dapat memperhatikan kondisi emosinya, serta mampu merespon dengan benar emosinya pada orang lain. 

Beberapa tokoh mengemukakan tentang teori kecerdasan emosional seperti yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer, kecerdasan emosional atau yang biasa disebit dengan EQ merupakan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilih dan memilah semua informasi yang didaptnya guna membimbing pikiran dan tindakannya.

Jadi juga dapat disimpulkan kecerdasan emosi merupakan kecerdasan yang terdapat pada individu untuk mengenali, memahami, dan mengendalikan emosinya sendiri serta kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, guna membimbing pikiran untuk mengambil keputusan yang terbaik.

Lalu apa gunanya kecerdasan emosi untuk perilaku prososial?

Kecerdasan emosi yang ada pada diri individu berfungsi untuk mengontrol diri dalam mengahadapi suatu permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat diselesaikan dengan baik, disamping itu dengan adanya kecerdasan emosi yang baik juga dapat meningkatkan perilaku prososial dalam diri individu.

Lalu kemudian apa itu perilaku prososial itu?

Perilaku prososial merupakan bentuk perilaku yang muncul dari adanya interaksi sosial.  Menurut istilah dan para ahli perilaku prososial merupakan suatu hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan diiri sendiri. Perilaku prososial ini juga merupakan tindakan yang dapat menguntungkan orang lain.

 Adapaun contoh dari perilaku prososial ini seperti berbagi, menolong orang lain, kerjasama, kejujuran, dermawan serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain. Dengan berkembangnya perilaku prososial pada seseorang maka juga akan ada perkembangan pada emosinya.

Seperti emosi prososial ini. Emosi prososial dianggap menjadi salah satu aspek yang penting dalam perkembangan anak, karena emosi prososial ini dianggap ikut berkontribusi pada nilai moral dan perilaku anak secara mendasar. 

Pada dasarnya emosi prososial juga berkaitan dengan empati, empati disini memiliki makna tambahan respon afektif yang berasal dari ketakutan dan pemahaman akan keadaan atau kondisi emosional pada orang lain. Contoh dari empai seperti ketika anak melihat temanya sedang bersedih, maka anak tersebut akan ikut merasakan kesedihan yang dialami temanya itu, nah hal itu dinamakan simpati.

Membahas simpati pasti tidak lepas dari yang namanya simpati. Lalu apa yang dimaksud dengan simpati itu?

Simpati merupakan respon afektif yang berasal dari empati, akan tetapi simpati ini juga kemungkinan berasal dari proses kognitif. Simpati dengan empati ini berbeda, dimana simpati ini lebih menekankan pada perasaan tertarik atau ikut merasakan apa yang dialami oleh orang lain atau lebih tepatnya rasa belas kasihan. 

Contoh dari sikap simpati ini seperti melihat korban bencana alam, dari kejadian tersebut maka orang yang memiliki rasa simpati akan merasa kasihan dan sedih.

Dari pembahasan diatas sudah mulai memahami tentang emosi parososial dengan kecerdasan emosi. Adapun disini dalam mengembangkan keduanya perlu sekali adanya dukungan dari orang tua. 

Adapun cara guna mengembangkan kecerdasan emosi pada anak seprti halnya: orang tua harus membentuk kepribadian anak dengan selalu mengenalkan kejujuran, kemudian anak diajarkan bagaimana menaham rasa marah yang berlebihan, membentuk kepercayaan dirinya, dan melatih anak memiliki rasa empati serta melatih bekerjasama. Kemudian ada juga beberapa peran orang tua yang berperan dalam proses pengembangan perilaku prososial pada anak seperti:

  • memberikan anak dukungan atau kehangatan, karena dengan adanya kehangatan dan dukungan pada suatu keluarga maka akan memberikan banyak pengaruh pada aktifitas sosial anak termasuk prososial ataupun sebaliknya..
  • kemudian ada control dan pembiasaan disiplin, dalam proses contoling pada anak orang tua juga tidak harus melulu terlalu mengekang anak, karena apabila sikap mengontrol yang berlebihan maka akan membuat anak menjadi bebal dan sulit untuk diajak solid. Sehingga disini tetap perlu sekali menerapkan pola asuh yang demokrtis dalaam proses controlling dan pendisiplinan yang dilakukan orang tua pada anak.
  • Keterlibatan orang tua, keterlibatan disini ialah bagaimana peran yang diambil orang tua dalam pola pengasuhannyaa baik itu ditinjau dari sikap dan perilaku orang tua dalam pengasuhannya. Bentuk keterlibatan orang tua disini ialah orang tua mampu melihat dan menilai sejauh mana perkembangan dan memperhatikan kebutuhan dan mengedepankan kepentingan si anak. Sehingga dengan demikian interaksi antara orang tua pada anak akan menunjukan seberapa besar ketertarikan orang tua untuk mengetahui sejauh mana proses perkembangaan anak.

Dapat disimpulkan hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku emosi prososial ini sangat berpengaruh. Dimana dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik maka seseorang dapat mengendalikan emosi yang terjadi pada dirinya sendiri sehingga orang tersebut bisa menyelesaiakan permasalahanya sendiri dengan baik, dan dapat meningkatkan perilaku prosial pada diri individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun