Mohon tunggu...
Veroze Waworuntu Saad
Veroze Waworuntu Saad Mohon Tunggu... -

Tipikal nerd & geek yang lebih tertarik dengan sastra ketimbang hingar bingar disko.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dreamland Bali Bernama Blue Point

15 November 2011   03:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_143644" align="alignleft" width="300" caption="Blue Point"][/caption] Pesona Bali tak pernah lekang dimakan waktu. Betapa pun banyaknya tempat wisata yang terekspos media dan brosur agen perjalanan, ternyata masih banyak tempat luar biasa indah dan belum terjamah. Salah satunya adalah Blue Point.

Berawal dari keinginan melepas penat di tengah kesibukan kuliah, saya dan beberapa kawan menyusuri kawasan bukit Jimbaran, mencari pantai yang masih tersembunyi dari publikasi media. Kami pun mengikuti rute menuju Pura Uluwatu. Sebelum masuk ke areal parkir pura, kami berbelok ke kanan dan mendapati jalan turunan dengan kemiringan hampir 90o. Agak sangsi juga melewati rute itu karena harus melalui medan terjal dan hutan kering khas daerah Bukit yang sepi. Namun keraguan kami lenyap melihat jalan masuk pantai digawangi pecalang. Berbelok ke kiri melewati pos karcis, kami mendapati sebuah hotel menjorok ke laut dengan kendaraan memadati areal parkir.

Kepalang tanggung telah bersusah payah mencapainya, kami tetap singgah meski tampaknya pantai ini telah terjamah. Di ujung areal parkir, sebuah tebing dengan pemandangan laut lepas yang luar biasa indah menunggu kami. Tak hanya puas di situ, kami menyusuri jalan setapak berseling dengan tangga menukik ke bawah tebing. Banyak kios dan restoran seafood tersembunyi di baliknya. Tangga yang tergolong sempit itu berujung pada sebuah gua berpasir putih. Menyusuri gua tersebut, pemandangan pantai dengan laut dan langit biru serta pasir putih membayar lelah dan dahaga kami. Hanya ada beberapa turis yang asik berselancar menikmati ombak yang tak henti menyapu karang. Pemandangan ini membuat kami tak hentinya bersyukur atas anugrah sang Pencipta.

Kami memutuskan kembali ke atas ketika air mulai pasang dan menggenangi pasir, sepertinya tak lama lagi air akan menggenangi gua. Sunset di atas tebing menutup cerita di pantai tak bernama ini. Orang-orang menyebutnya Blue Point, seperti nama hotel penanda tempat ini berada. Dan inilah dreamlandyang kami cari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun