Mohon tunggu...
Veronika Mayangsari
Veronika Mayangsari Mohon Tunggu... Guru - guru,dosen,ibu,istri, nara sumber yang fokus pada anak dan perempuan

menyukai hal yang positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Belajar

28 September 2022   10:54 Diperbarui: 28 September 2022   11:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thebizin.com

Motivasi entrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti: nilai, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan yang bersifat negatif seperti sarkasme, perundungan dan hukuman. 

Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan disekolah, sebab pembelajaran disekolah tidak semuanya menarik minat atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Contohnya: manakala siswa belajar sungguh sungguh untuk mengharapkan naik kelas, mendapat hadiah, ini merupakan motivasi yang tumbuh sesuai kebutuhannya yang tidak secara mutlak berkaitan kegiatan belajar.

Kita Bahas bareng yaaa...

Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimal sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi, dan kreatif. Motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa, antara lain sebagai berikut.

  • Meningkatkan semangat belajar. 

1. Motivasi yang tepat akan membuat siswa mencapai hasil yang terbaik. Contoh: Seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia akan berusaha agar cepat naik kelas / lulus.

2. Mengetahui kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. 

Contoh: Setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, ia kurang berhasil menangkap isinya dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga membaca bab tersebut. Lalu, ia terdorong untuk membacanya kembali.

3. Mengetahui kekuatan belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya. 

Contoh: Jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia akan berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.

4. Mengarahkan kegiatan belajar. 

Contoh: Setelah siswa mengetahui bahwa dirinya belum belajar secara serius (seperti bersenda gurau di dalam kelas, asyik dengan gadget atau dengan hal lain saat dirumah), maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun