Simpulan Sementara
Berdasarkan kajian teori dan temuan awal dari hasil studi pendahuluan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-learning tetap memiliki potensi besar dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dengan catatan bahwa implementasinya dilakukan secara optimal. Artinya, platform e-learning harus mampu memberikan pengalaman belajar yang interaktif, responsif, mudah diakses, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta gaya belajar mahasiswa.
Sebaliknya, e-learning yang hanya berfungsi sebagai tempat unggah materi dan tugas tanpa interaksi dua arah justru cenderung memicu kejenuhan, kebingungan, dan bahkan penurunan motivasi. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya desain pedagogis dan teknologi dalam pengembangan sistem e-learning yang efektif dan berkelanjutan di lingkungan pendidikan tinggi.
Daftar PustakaÂ
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227--268. https://doi.org/10.1207/S15327965PLI1104_01
Moore, M. G. (2013). Handbook of distance education (3rd ed.). Routledge.
Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory into Practice, 41(2), 64--70.
Sari, D. N., & Nugroho, A. (2021). Dampak pembelajaran daring terhadap motivasi belajar mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 3(1), 55--64.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2021, April 17). Transformasi digital dalam pendidikan tinggi. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/04/transformasi-digital-pendidikan-tinggi
Edutech ID. (2022, Mei 5). Apakah E-learning Masih Relevan Setelah Pandemi? [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=e-learning-pandemi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI