Desa Cipetung berada di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes bagian selatan, letaknya di kaki Gunung Slamet dengan udara sejuknya. Sebuah desa yang di pimpin oleh kepala desa perempuan ini tidak terlalu luas wilayahnya, hanya terdiri dari 2 kadus.
Dengan dana desa sebesar 1.455.099.000 menganggarkan 35 persen untuk pemberian Bantuan Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD). Uang sejumlah 513 juta rupiah ini dibagikan untuk 160 kepala keluarga.
Saat kebijakan turun untuk memberikan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak covid-19 Kades Cipetung langsung bergerak bersama perangkat desa dan warganya. Bersama-sama mendata warga yang layak mendapat bantuan dengan turun langsung ke dusun-dusun dan memastikan bantuan akan tepat sasaranÂ
Kusyati Kepala Desa Cipetung memastikan warganya yang terdampak covid-19 mendapat bantuan sosial baik dari BLT DD, bansos pusat, provinsi maupun kabupaten.
"Saya dan warga sudah membuat skala prioritas bagi warga yang membutuhkan bantuan dan semua sudah masuk dalam data bantuan sosial yang berbeda sehingga tidak akan terjadi data ganda," jelasnya.
Untuk bantuan sosial dari pusat (kementerian sosial) sudah diterima pada hari rabu (13/5) sebanyak 16 warga, satu orang lewat rekening dan lainnya mengambil di kantor pos. BLT DD di bagikan hari selasa (19/5) ini dengan terjadwal untuk 2 kadus yang dilaksanakan di aula Desa Cipetung.
Penyaluran BLT DD berjalan lancar tanpa ada warga yang berdesakan dan aman tanpa aduan karena semua sudah terdata sesuai penerimaannya nanti. Untuk bansos dari provinsi dan kabupaten yang nilainya 200 ribu rupiah selama 3 bulan belum ada kabar penyalurannya.
Bansos provinsi ada 44 kepala keluarga (KK) dan kabupaten 45 KK sudah ada data nama penerima tinggal nunggu jadwal penyalurannya. Bahkan hingga saat ini masih ada dari salah satu bank swasta yang akan memberikan bantuan berupa sembako namun setelah dipilah hanya ada 3 kepala keluarga yang layak mendapatkan karena lainnya kategori sudah mampu.
Keadaan pandemi ini memang merubah banyak kebutuhan anggaran yang harus dibelokkan untuk covid-19 namun tidak menjadi masalah karena keadaan darurat ini memang menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah desa. Semoga bantuan yang diberikan bermanfaat dan kembali pada kehidupan normal seperti semula.