Sosok itu cuma bisa aku bayangkan, stelah sebulan mengenalnya hanya lewat chatingan. Â Pakde, aku menyebutknya begitu. Walau mungkin usianya lebih muda driku, obrolannya selalu ringan mengalir tanpa beban. Aku tah mengenalnya secara nyata, tak pernah pula mengorek kehidupan pribadinya. Biarlah perkenalan dengan pakde mengalir saja.
Dia itu unik jadi menarik bahkan kadang sampai menggelitik, bikin waktu bersamanya sering mengikik bikin perut jadi kaku terlalu banyak tertawa. Pakde itu lucu, menurutku.Â
Kadang mungkin ada yang merasa jengah dengan polahnya yang suka nyleneh dalam menulis. Anti mainstream lah pokoknya, dia gak mentingin dapat predikat apapun atas karyanya, dia hanya ingin menghibur dan berbagi.
Awalnya pakde sengaja menulis hanya dengan jumlah 150 kata, mengalir dan berhenti mendadak bikin yang baca ngakak. Antara pengin ketawa tapi takut corona, campur mangkel juga karena gak tuntas.Â
kebayang kan kalau kita ngapa-ngapain gak tuntas rasanya tuh bikin emosi membara. Begitulah pakde, sering memancing perdebatan saat ramai berkumpul, lewat chat ya bukan face to face.
Tapi keliatannya sekarang pakde tambah keren, tulisannya makin banyak mengalir kata-kata bahakma jadi pilihan di kompasiana. Pakde mau belajar dari tulisan yang ada, mau berbagi artikel tentang segala hal yang menurutnya menarik (walau belum tentu bagi orang lain juga menarik).Â
Tetap saja dia dengan gaya nylenehnya menembus batas untuk menikmati tarian kata yang mengalir dari lincahnya jari-jarinya yang gempal diatas tuts hape ataupun laptop.
Hari ini aku baru dikirim potonya, ternyata benar dugaanku kalau pakde itu gembul itu berdasarkan survey, orang lucu kebanyakan gembul karena badan sering terguncang kebanyakan tertawa.Â
Aku masih setia menantikan cerita pakde melalui rangkaian katanya, mungkin suatu hari aku ingin bertemu dengannya dan mengatakan "salam sok tau".
KBC-26 Brebes Jateng
