Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengembangkan Ekowisata Berkelanjutan, Langkah Bijak Membangun dan Menjaga Papua

31 Desember 2016   04:19 Diperbarui: 31 Desember 2016   11:02 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber:nationalgeographic.co.id)

Tren dunia saat ini menunjukan bahwa industri pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar. Bahkan mengalahkan sektor migas maupun industri manufaktur yang beberapa dekade lalu menjadi primadona. Apalagi jika melihat harga minyak dunia saat ini yang tidak menentu. Industri pariwisata berkembang dengan pesat dan tidak ada matinya.

Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan keberagaman budaya adalah surge bagi wisatawan dunia. Hal ini ditunjukan dengan angka kunjungan wisatawan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pemeritah sendiri menargetkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dapat mencapai angka 20 juta pada tahun 2019 nanti.

Pemerintah pusat juga menetapkan 10 destinasi pariwisata unggulan sebagai bagian dari rencana jangka panjang mengotimalisasi industri pariwisata tanah air. Daerah-daerah juga tidak ketinggalan dengan mengadakan event-event tahunan guna memperkenalkan sekaligus menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang.

Bahkan “Wonderful Indonesia” saat ini menjadi salah satu tagline paling terkenal di dunia. Branding pariwisata kita iitu bahkan  sudah mengalahkan  slogan “Your Singapore” dan “Truly Asia”  dari negara tetangga.

Papua - The Paradise

Papua, baik provinsi Papua dan Papua Barat, harus berani menangkap peluang emas ini. Lalu potensi wisata apa yang bisa dieksplorasi demi kemajuan Papua? Tidaklah sulit untuk menjawabnya karena Papua memiliki segalanya yang dapat menjadi magnet wisatawan datang ke sana. Apalagi tren menunjukan wisatawan mulai mencari tempat-tempat yang masih terjaga keasliannya baik itu alam maupun budayanya.   

Raja Ampat (sumber:pinterest)
Raja Ampat (sumber:pinterest)
Berbicara pariwisata Papua, tak pelak, orang akan langsung berpikir tentang Raja Ampat. Sekeping surga lain yang dihadiakan oleh Sang Pencipta kepada Indonesia. Gugusan pulau dengan pantai mempesona beserta keberagaman hayatinya, menjadikan Raja Ampat sebagai world leading marine bio-diversity. 1720 spesies ikan karang dan 600 karang (sekitar 75% dari total yang ada dunia).

Padahal Papua bukan hanya Raja Ampat. Ada Danau Sentani, sebuah danau dengan panorama menakjubkan yang letaknya tidak jauh dari kota Jayapura. Tidak jauh dari danau ini terbentang Pegunungan Cyclops yang merupakan salah satu kawasan konservasi alam di Papua.

Bagaimana dengan hutan-hutannya? Hutan Papua adalah salah satu dari tiga Hutan Hujan Tropis terbesar dunia. Di sana menjadi  surga ribuan spesies flora dan fauna.  Hutan adalah ibu bagi masyarakat asli Papua.Tempat mereka mendapatkan makanan dan obat-obatan. Jadi boleh dikatakan bahwa hutan (alam) adalah sumber hidup.

Eksostisme budaya masyarakat asli Papua yang terdiri dari ratusan suku itu sudah menjadi daya tarik tersendiri. Papua juga memiliki agenda tahunan seperti Festival Lembah Baliem. Festival ini menampilkan keberagaman budaya dari suku-suku yang tinggal di Lembah Baliem dan Pegunungan Wamena. Salah daya  tarik yang terkenal adalah tarian perang antar sukunya.

rumah suku Korowai (foto:theplaidzebra.com)
rumah suku Korowai (foto:theplaidzebra.com)
Selain itu terdapat suku Asmat  dan Kamaro yang sangat terkenal dengan seni ukiran kayunya. Selain itu terdapat suku Korowai yang mendirikan rumah diatas pohon. Rumah mereka bisa berada 100 meter dari permukaan tanah. Dikerjakan tanpa menggunakan peralatan modern!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun