Mohon tunggu...
Venny Virdastryn
Venny Virdastryn Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Wife•Mother•Dentist• I am an Ordinary Women with ExtraOrdinary dreams twitter: @VennyVirdastryn

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Jika Besok Kita Mati?

8 Januari 2013   05:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:23 2727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana jika besok kita mati?"

Yaa kata-kata itu yang sering terngiang di kepala saya... Apalagi dalam hitungan minggu saya akan mengalami proses melahirkan... Proses bergulat antara hidup dan mati... Proses yang harus dialami seorang wanita untuk menjadi seorang ibu.
***

Umur setiap manusia tiada yang tau, kita hanya bisa bercita-cita mempunyai umur panjang, rencana-rencana masa depan, tapi apakah kita telah mempersiapkan kematian kita?

Bagaimana jika saat kematian menjemput, kita baru saja membuat orang yang kita kasihi menangis, baru saja membuat orang yang kita kasihi kecewa tanpa pernah kita sempat meminta maaf kepadanya.

Bagaimana jika saat kematian menjemput, anak-anak kita masih kecil, butuh bimbingan kita, istri/suami kita membutuhkan kita, orangtua kita masih berharap banyak kepada kita, (*menangis saya jika membayangkan ini terjadi).

Dan yang paling penting jika saat kematian menjemput, kita masih belum bertaubat atas dosa-dosa kita, kita masih tenggelam dengan hal-hal keduniawian yang bertentangan dengan agama, kita masih suka melakukan hal-hal 'abu-abu' yang jelas-jelas tidak boleh dalam agama.
Seringnya kita menyepelekan hal-hal kecil yang bisa berakibat dosa. Menyakiti orang lain, membuat menangis, berkata-kata kasar, mendzolimi orang lain, melakukan korupsi walopun kecil, melupakan waktu sholat, pura-pura tidak tau akan kewajiban-kewajiban yang telah diatur dalam agama dll.
Karena kita merasa, toh masih punya waktu panjang untuk bertaubat, masih ada waktu untuk meminta maaf, masih ada waktu untuk ini dan itu...
Apakah iya?.....
Bagaimana jika Allah swt tidak memberi kesempatan untuk kita? Bagaimana jika hari ini adalah hari terakhir kita untuk hidup? Dan bagaimana jika kita tidak diberi kesempatan untuk meminta maaf dan untuk bertaubat?

Masihkah kita akan bertahan dengan kekerasan hati kita, bertahan dengan isi kepala kita yang belum tentu benar,masihkah dan masihkah?

***
Hidup cuma sekali, ada baiknya jika setiap hal yang kita lakukan penuh dengan pertimbangan. Saya yakin kita semua tau hal yang baik dan buruk. Hanya saja kita sering mengabaikannya.

Cintailah dan lakukan hal-hal yang diperintahkan Allah dengan sepenuh hati, karena bisa saja, hari ini adalah hari terakhir untuk kita meminta ampunan kepada-Nya

Menyanyangi dan mencintai keluarga, tunjukkanlah...karena bisa saja hari ini adalah hari terakhir kita bersama mereka, adalah hari terakhir untuk bisa menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka.

Semoga kita bisa mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang baik. Memanfaatkannya dengan hal-hal yang berguna dan tidak menyakiti orang lain apalagi keluarga yang kita kasihi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun