Mohon tunggu...
Vemi Nabila Wibisono
Vemi Nabila Wibisono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Pecinta makanan yang memiliki kandungan Mono Sodium Glutamat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konstruksi Meme dan Gerakan Pemuda di Media Sosial

1 Mei 2020   23:53 Diperbarui: 2 Mei 2020   01:00 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: 9gag.com/meme

Bukan sembarang konten, meme juga merupakan konten yang digunakan oleh seseorang untuk menuangkan gagasannya terhadap kondisi sosial politik hingga mengkritik sebuah kebijakan negara. 

Maka dari itu meme dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk participatory digital culture dengan mengandalkan partisipasi warga dalam ruang internet yang juga dapat mendukung  keberlangsungan demokrasi digital.

Terbentuknya meme sendiri bersifat kontekstual dan kontemporer mengikuti zaman dan kondisi sosial yang terus berkembang. Hal ini juga yang membuat meme menjadi budaya yang tidak pernah membosankan dan terus digemari sebagai alat untuk menciptakan gagasan hingga gerakan dalam media sosial. 

Meskipun hanya diciptakan oleh beberapa orang, namun meme sendiri memiliki sifat yang menyebar kepada seluruh warga internet, sehingga dapat dikatakan meme menjadi kepemelikan bersama bagi tiap orang yang menyetujui gagasan yang tersampaikan melalui meme tersebut. 

Hal ini akhirnya juga menjadi landasan kuat bagaimana meme hingga kini tak pernah tergerus zaman dan terus populer khususnya dikalangan pemuda dan pengguna internet.

Meskipun demikian, terbentuknya meme dapat dilatarbelakangi oleh rasa kesamaan pandangan maupun gagasan yang dimiliki oleh tiap penikmat meme lainnya. Hal ini menarik jika dikaji dengan menggunakan teori konstruktivisme Peter L Berger. Singkatnya teori konstruktivisme sendiri melihat realitas sosial sebagai konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu, yang merupakan manusia bebas. Dimana individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. 

Kita dapat melihat bagaimana sosok Kim Yo Jong dikemas begitu berbeda dari gambaran disekitar dirinya yang seharusnya menggambarkan dia sebagai adik dari diktaktor, namun dikemas menjadi "adik yang manis". Hal tersebut terjadi karena terbentuknya konstruksi atas realitas sosial dalam bagaimana seorang individu memandang sosok Kim Yo Jong. 

Terbentuknya meme sendiri dapat kita persepsikan sebagai konstruksi atas realitas sosial yang dilakukan oleh tiap individu dengan haknnya sebagai pengguna internet. Dimana tiap realitas sosial dimaknai secara berbeda oleh tiap individu yang berbeda pula, selanjutnya pemaknaan tersebut menjadi gagasan yang dapat dituangkan menjadi karya berbentuk meme. 

Akibatnya hal ini menciptakan perbedaan gagasan yang tertuang dalam meme dimana terdapat kubu pro dan kubu kontra, dan terciptalah istilah counter-meme untuk melawan meme dengan arus gagasan mainstream. 

 

Konstruksi Meme dan Gerakan Pemuda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun