STADIUM GENERAL
"Negara Pancasila Sebagai Darul ahdi wa Syahadah"
Pemateri : Prof.Dr. Mufdlillah, S.Pd.,S.SiT., M.Sc
Cita-Cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur" yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. Darul ahdi wa syahadah Adalah prinsip Muhamamdiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan Darul yang artinya  rumah/negara, (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik.
Tujuan Utamanya adalah untuk
Meneguhkan komitmen kebangsaan, menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah,
Membuktikan peran umat Islam dalam  berkontribusi nyata untuk Pembangunan bangsa, Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan Islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI, dan Mencegah perpecahar bangsa dengan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.
Prinsip - prinsip yang diterapkan Darul Ahdi wa yahadah yaitu Menghormati  kesepakatan Nasional dengan Menjadi warga negara yang bertanggung jawab, Kesaksian Iman dan Amal shalih hingga Membangun peradaban utama.
Harapan dan implementasinya adalah  menjadikan umat islam mampu memberikan teladan yang baik  dalam berbangsa dan bernegara, indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil dan makmur  sehingga terwujudnya masyarakat utama ( khira ummah ) yang menebar rahmat dan manfaat bagi sesama.
Banyak tokoh Muhammadiyah yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa, bahkan beberapa di antaranya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional contohnnya KH. Ahmad Dahlan dan Siti Walidah (nyai Ahmad Dahlan) Keberadaan Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah menjadi bukti bahwa gerakan Islam berkemajuan berperan sangat penting  dalam sejarah angsa.
Negara Pancasila sangat sesuai dengan Islam karena mengandung nilai Ketuhanan kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-'alamin. Darul Ahdi Wa Syahadah yaitu Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil konsonsus nasional (dar al-ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk meniadi negeri yang aman dan damai (dar alsalam) monuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridla Allah SWT. Muhammadiyah sebagal kekuatan nasional selak awal berdirinya pada tahun 1912 telah ber|uang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Repubilk Indonesla yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. KH Ahmad Dahlan dan Nyal Walidah hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkltan nasional dan perjuangan kemerdekaan
Muhammadlyah membangun sekolah dan universitas misalnya seperti yang kita injak saat ini yaitu Universitas aisyiyah yogyakarta untuk mencerdaskan bangsa
Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di Palestina dan Rohingya Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila (wujud penerimaan atas perjanjian nasional)
Kekhidupan Berbangsa, Bernengara, Pembinaan Kesadaran Bela Negara
Pemateri : Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY
Menjawab tantangan disinformasi dan memperkuat ketahanan bangsa melalui generasi penerus yang cerdas dan berintegritas.Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan soslal dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat indonesia sebanyak 39% Mahasiswa Terpapar
Mahasiswa terpapar paham radikal. menurut penelitlan Lemhannas RI 2024
Tantangan utamanya yaitu bagaimana mahasiswa menyaring Informasi dan menjaga Integritas bangsa di tengah arus informasl yang tidak Jelas kebenarannya.
Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa.
Agent of Change  sebagai penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa.
Iron Stock sebagai  Cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan indonesia yang lebib balk.
Kekuatan Moral sebagai Penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan Integritas bangsa
Kontrol Sosial Sebagai Pengawas jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis.
Strategi yang harus dilakukan Mahasiswa dalam Bela Negara yaitu
1. Literasl Digital
Saring sebelum sharing,tnggapi hoaks dongan fakta dan gunakan teknoligi untuk menyebarkan narasi positif tentang indonesia.
2. Pendidikan Kowarganegaraan Memperkuat  pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di  kampus ssbagai fondasi moral dan patriotisme yang kokoh
3. Kegiatan sosial budaya
Aktif dalam kegiatan sosial budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam
Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan yang memilikl tanggung jawab besar.
Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tengah tantangan era digital Mari jadikan bela negara sebagal gerakan nyata di era digital derni masa depan Indonesla yang kokoh dan berdaulat
Sistem Pendidikan Tinggi
Pemateri : Amika Wardana, S.Sos., MA. Ph,Db
Pendidikan tinggi berasal dari tradisi kuno yaitu akademi plato, nalanda, dan madrasah islam , Â Universitas abad pertengahan (bologna, paris, oxford)pusat teologi hukum dan filsafat
Fungsi awalnya untuk menjaga kebenaean, mendidik profesional (hukum medis birokrasi).
Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955 (Universitas Muhammadiyah Jakarta). sebagai kelanjutan komitmen pendidikan sejak berdiri tahun 1912, Jaringannya yang luas  terdapat lebih dari 163 Perguruan Tinggi Muhammadilyat dan Aisyiyah (PTMA), menjadikannya jaringan PTS terbesar di lndonesia, karakteristik utamanya yaitu Mengintegrasikan Islam Berkemajuan dengan ilmu pengetahuan Menjunjung kemandirian, flantropi, dan inovasi sosial, Orientasi di Masa Depan Menjadi kampus berdampak unggul dalam mutu akademik, riset, digitalisasi, serta melahirkan Iulusan profesional berkarakter Islami dan berkomitmen pada kemanusiaan. universitas aisyiyah yogyakarta tercatat sebagai salah satu kampus muhammadiyah yang terakreditasi  unggul.
Menjadi Mahasiswa kita harus Menguasai Ilmu dan Keterampilan - Mendalami bidang studi yang dipilih sekaligus mengasah keterampilan berpikir, komunikasi, dan teknologi. Mengembangkan Diri Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup. Berpikir Kritis dan Kreatif- Belajar menganalisis masalah, menemukar solusi, serta berinovasi. Mempersiapkan Karier dan Masa Depan - Menjadi bekal untuk dunia kerja, profesi, maupun pengabdian masyarakat. Memberi Kontribusi pada Masyarakat- Menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.
Rencana studi yang harus kita buat, semester satu hingga lulus yaitu kita hrus menekankan berapa SKS berapa Target IPK yang akan kita cari, Â aktifitas organisasi dan pengegmbangan diri yang akan kita lakukan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI