Desa Sendangmulyo merupakan salah satu desa yang miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, hal tersebut tidak menjadi beban dan tidak menjadi masyarakat mengeluh.Â
Mereka tetap mensyukuri hal tersebut dan mereka terus bertahan. Bagi mereka, tidak apa-apa jika mendapat penghasilan yang rendah, yang paling penting bagi mereka adalah bisa makan yang cukup.Â
Itu saja sudah cukup bagi mereka. Biasanya aktivitas yang mereka lakukan untuk mencukupi biaya makan sehari-hari mereka adalah mengerjakan besek.Â
Mereka biasanya menjual besek yang berukuran besar seharga Rp. 35.000 perkodi. Untuk besek yang kecil mereka menjual seharga Rp. 23.000 perkodi. Besek biasanya bisa di gunakan untuk menaruh bumbu dapur, nasi, makanan jajanan, dan lain sebagainya.Â
Hal ini bisa kita pelajari sebagai contoh untuk bisa bersyukur dengan apa yang kita dapat, jangan serakah, kehidupan itu akan terus selalu berputar kadang di atas kadang di bawah dan kita harus mensyukuri hal tersebut.
Selama 3 hari 2 malam di Desa Sendangmulyo, banyak sekali hal yang saya dapatkan untuk bisa lebih menghargai hidup, harus bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Dan kita sebagai manusia harus memiliki sikap yang baik, seperti sopan, ramah, saling menolong, dan jujur. Hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi saya.
Sekian pelajaran hidup yang saya dapatkan dari Desa Sendangmulyo. Saya merasakan sangat bahagia sekali bisa berkenalan dan mempelajari hidup pada masyarakat yang ada di Desa Sendangmulyo.