Mohon tunggu...
Habib Alfarisi
Habib Alfarisi Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rezim Internasional, Konsep Dasar, Pengertian dan Studi Kasus

20 Januari 2020   23:34 Diperbarui: 20 Januari 2020   23:43 25007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Namun seiring waktu, drama Iran dan Amerika Serikat mereda. Iran bahkan mengatakan bahwa Iran siap untuk melakukan negosiasi non-proliferasi nuklir ulang dengan Amerika Serikat dan negara dewan keamanan PBB lainnya (Tempo, 2020). Iran juga menambahkan bahwasannya hal tersebut sangat bergantung kepada itikad dan niat baik masing masing negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut dan meminta agar Amerika Serikat tidak menuduh Iran sembarangan dalam mengembangkan senjata nuklir. Lain kata Iran meminta kepercayaan penuh dari Amerika Serikat dan negara lainnya mengenai non-proliferasi nuklir di negaranya.

            Konflik yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat memiliki sisi positif dan negatif tersendiri. Banyak orang yang berspekulasi akan terjadi perang hebat antara Amerika Serikat, tetapi kenyataan berkata lain. Iran yang awalnya terlihat sangat ingin melampiaskan amarahnya ke Amerika Serikat, malah menjadi lunak akhir akhir ini dan malah mengatakan akan melakukan perjanjian ulang dengan Amerika Serikat.

            Yang dilakukan Iran dengan melanggar perjanjian nuklir dengan Amerika Serikat menurut pendekatan realis adalah murni bentuk perlindungan diri dan sebagai reaksi atas serangan Amerika Serikat yang menewaskan jendral tertinggi mereka. Namun, karena Iran menyadari bahwasannya Iran tidak memiliki distribusi power atau kekuatan yang tidak seimbang dengan Amerika Serikat bahwasannya Iran tertinggal sangat jauh dengan Amerika Serikat, maka keputusan yang terbaik yang bisa diambil Iran adalah untuk menerima apa yang terjadi dengan lapang dada agar dapat menjaga kelangsungan kehidupan negaranya.

            Sekali lagi rezim internasional hanyalah sebatas norma. Memang dapat dikatakan bahwa rezim internasional merupakan tempat berkumpulnya segala jenis aspirasi, keinginan dan rencana dari tiap negara, namun rezim internasional masih bersifat lemah jika negara tidak berkomitmen terhadap perjanjian yang dibuat.

Referensi

Buku                           :

Hennida, Citra.2015.Rezim dan Organisasi Internasional:Interaksi Negara, Kedaulatan dan Institusi Multilateral.Malang:Intrans Publishing

Indrawan, Jerry.2019.Pengantar Studi Keamanan.Malang:Intrans Publishing

Djelantik, Sukawarsini.2015.Asia Pasifik: Konflik, Kerjasma dan Relasi antar Kawasan.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Internet                       :

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-48899345

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun