Inovasi seperti cloud computing dan Internet of Things (IoT) semakin diadopsi perpustakaan untuk mendukung penelitian saintek. Perpustakaan ITS Surabaya, misalnya, mengintegrasikan sensor IoT untuk monitoring suhu dan kelembaban ruang koleksi langka, sambil menyediakan open API bagi peneliti energi terbarukan untuk mengakses data konsumsi listrik bangunan. Solusi ini tidak hanya menjaga kelestarian koleksi, tetapi juga mendukung penelitian efisiensi energi---bukti konkret peran perpustakaan dalam ekosistem saintek terapan. Pengelolaan data penelitian menjadi salah satu peran krusial perpustakaan dalam era digital. Vanderbilt et al. (2022) menunjukkan bahwa perpustakaan melalui repositori digitalnya memainkan peran sentral dalam memastikan data penelitian ekologi dan sains-teknologi dikelola dengan prinsip FAIR (Findable, Accessible, Interoperable, Reusable). Alat seperti ezEML memfasilitasi pembuatan metadata yang kaya, yang sangat penting untuk reproduktibilitas penelitian dan penggunaan ulang data. Repositori perpustakaan juga menyediakan infrastruktur untuk pelestarian data jangka panjang, memastikan bahwa data penelitian berharga tidak hilang seiring waktu dan dapat diakses oleh generasi peneliti mendatang.
Tabel 1: Penerapan Teknologi Digital dalam Perpustakaan untuk Penelitian Ekologi dan Saintek
TEKNOLOGI
PENERAPAN DI PERPUSTAKAAN
DAMPAK PADA PENELITIAN EKOLOGI/SAINTEK
Big Data Analytics
Analisis pola data iklim dari 1000 stasiun pemantauan
Prediksi bencana banjir dengan akurasi >80%
Machine Learning
Klasifikasi otomatis spesies dari data audio hutan
Monitoring keanekaragaman hayati real-time