Merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi  epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya  terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa  sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel.  Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang  bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk  menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin.  Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi =  tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang  menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis
Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
* Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
* Membungkus organ
* Mengisi rongga di antar organ.
* Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
* Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
* Menghasilkan kekebalan.
Jaringan Otot
Struktur jaringan Otot mempunyai  kemampuan berkontraksi untuk melakukan gerakan, jaringan otot harus melakukan gerak mekanis. Jaringan otot tersusun atas sel-sel atau serat serat otot yang tergabung dalam berkas-berkas. Di dalam tubuh terdapat 3 macam jaringan otot, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
- Otot Polos kontraksi lemah, tidak mudah lelah, bekerja secara tidak sadar, bentuk gelondong, punya 1 inti sel. Contoh; pencernaan, peredaran darah (transportasi).
- Otot Lurik berbentuk silindris dan berlurik-lurik, bekerja secara sadar, kontraksi kuat, tetapi cepat lelah. Contoh; otot tangan dan otot kaki.
- Otot jantung memompa darah, bentuknya silindris bercabang 2, berlurik, inti yang dimiliki banyak, otot ini bekerja secara tidak sadar.
- Jaringan Saraf
- Jaringan saraf tersusun dari jaringan penyokong dan sel saraf. Jaringan saraf sendiri berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, meneruskan impuls ke bagian penerimaan yang terorganisasi, menafsirkan impuls kemudian memberikan jawaban yang tepat ke organ-organ efektor.