Mohon tunggu...
VALENTINUS JAIK
VALENTINUS JAIK Mohon Tunggu... Guru - I am a Teacher

A simple person. (Be grateful Be original and give the best)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Belajar dan Berbaur dengan Alam

7 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   17:36 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belajar sambil bermain

Kurangnya minat belajar siswa merupakan tantangan lain yang sering saya hadapi selama mengabdi sebagai seorang guru. Seperti yang kita ketahui bersama, karakteristik anak-anak pada jenjang sekolah dasar yaitu lebih suka bermain, senang bergerak, suka mencari perhatian, senang merasakan dan mempergakan sesuatu secara langsung. 

Oleh karena itu, hendaknya guru mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa untuk bergerak dan memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Hal demikian juga dialami oleh siswa-siswa saya. Bukan hanya waktu istirahat, tetapi terkadang saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada beberapa anak yang cukup sulit untuk tenang menyimak materi yang disampaikan. 

Ini adalah suatu tantangan yang saya rasa cukup sering dialami oleh para guru, ada yang suka membuat kegaduhan, dan ada yang suka mengganggu teman saat sedang belajar. Hal ini tentunya sangat mengganggu. 

Berdasarkan pengalaman saya selama ini, siswa-siswa saya cenderung akan bersemangat saat belajar dalam kondisi dan suasana yang santai, misalnya belajar sambil bermain. Namun sebaliknya, jika proses belajar mengajar yang terjadi terlalu monoton atau hanya fokus pada mengejar target mencapai tujuan pembelaran, maka yang terjadi adalah mereka mudah merada bosan dan pikirannya menjadi tidak fokus. Salah satu cara yang cukup sering saya lakukan agar siswa-siswa dapat memepertahan dan meningkatkan sikap disiplin yaitu rajin ke sekolah, selain memberikan motivasi adalah berusaha membuat mereka membawa kesan yang menyenangkan saat berada di sekolah maupun setelah kembali ke rumah masing-masing. 

Di awal kegiatan pembelajaran, saya mengajak siswa bermain melatih konsentrasi. Saya sengaja mengajak siswa bermain, karena anak-anak pada tingkat sekolah dasar sangat suka bermain. Permainan yang saya gunakan cukup sederhana. Siswa akan melakukan gerakan sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru. Misalnya, sambil menutup mata siswa diminta mengangkat tangan kiri, lalu diminta untuk duduk, berdiri, duduk lagi, dan seterusnya. 

Siswa yang tidak konsentrasi, cenderung akan melakukan gerakan yang tidak sesuai. Biasanya yang melakukan kesalahan akan mendapat sanksi yaitu bernyanyi di depan teman-teman.

Bagi sebagian siswa yang memiliki kepercayaan diri baik, hukuman ini akan terasa biasa-biasa saja. Lain halnya dengan siswa yang masuk dalam kategori kurang percaya diri. 

Tampil di depan banyak banyak orang adalah hal yang cukup menyeramkan bagi mereka. Oleh karena itu mereka akan berusaha menyimak perintah yang diberikan dengan sangat teliti. Selain bermain, terkadang juga untuk mengusir kejenuhan, saya sering meminta beberapa siswa untuk menceritakan cerita lucu atau yang biasa disebut “mop”. 

Pada hampir semua masyarakat papua, mop bukanlah hal yang baru. Mop merupakan cerita lucu yang berguna untuk menghibur siapapun yang mendengarnya. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun sangat suka dengan cerita mop. Ajaibnya, bukan hanya siswa yang terhibur dengan cerita mop yang disampaikan oleh temannya, saya sebagai guru juga ikut terhibur.

Biasanya hal ini saya lakukan di pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar mulai, sebelum istirahat dan saat akhir pembelajaran. Saya meyakini bahwa selaian untuk melatih konsentrasi, permainan juga dapat membuat siswa merasa senang dan merasa tertantang untuk terus berkonsentrasi karena takut membuat kesalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun