Mohon tunggu...
utomo
utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Hobi membaca dan Sedikit Menulis

Tak Ada Yang Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali ke Bumi

17 September 2019   12:16 Diperbarui: 17 September 2019   12:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bajak Perahu Terbang adalah sebutan untuk para perampok kota. Di namakan Bajak Perahu Terbang karena dalam  merampok kota, mereka menggunakan ratusan perahu terbang. Tujuan utama mereka adalah merampok penemuan  harta peninggalan dari reruntuhan kota kuno. Sedangkan tujuan keduanya adalah merampok makanan dan harta berharga milik kota dan menculik anak-anak dan para pemuda untuk di jadikan budak ataupun prajurit.

 " Tettttt .... tettttt ..... Boommm ....... "

Tembakan peluru dan bom saling berbalasan bergema  di seluruh penjuru kota.

Di atas langit kota, ratusan perahu terbang memenuhi langit. Pertahanan udara kota segera menembaki semua perahu terbang yang ada. Tetapi jumlah pos-pos komando pertahanan udara tidak sesuai dengan banyaknya perahu terbang yang berseliweran di udara. Pertahanan udara kota segera di hancurkan oleh bom-bom api yang membakar  pos-pos komando pertahanan udara.

Dari puluhan perahu terbang yang mendarat, muncul ribuan pasukan bajak terbang. Mereka segera menyerbu Balai Lelang Kota Sin dan Penginapan Royal Sin tempat para penjelajah Elang Putih berkumpul. Rupanya, tujuan utama kali adalah merampok hasil penemuan penjelajah Elang Putih.

Gray, White dan  penjelajah Elang Putih lainnya segera turun dari lantai tiga. Mereka menembaki para perampok bajak terbang dengan senapan mesin berat. Senjata kelas berat ini adalah harta berharga milik Elang Putih hasil penemuan dari reruntuhan Pusat Riset Komando Militer kuno. Harta berharga ini awalnya mau di jual di Balai Lelang Kota Sin.

Gray yang telah berada di lantai satu segera berlari keluar menuju halaman luar.  Wajahnya tampak cemas. Ia menengok ke  kiri kanan mencari Ryan. Dari kejauhan ia melihat Ryan

"Ryan kembali, ke tempat perlindungan .... "

Dengan teriakan cemas, Gray memanggil Ryan untuk segera kembali dan berlindung ke tempat perlindungan bawah tanah.  Sambil berteriak ke Ryan, ia mengarahkan persenjataan beratnya ke arah kelompok perampok.

"  Tettttt .... teeettttt ..... "

Sekali persenjataan berat di picu, puluhan perampok dan beberapa perahu terbang yang terpakir di jalanan hancur berantakan. Ledakan keras terdengar di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun