Dalam membangun budaya semua pihak harus terlibat bukan hanya siswa tetapi guru dan orang tua juga ikut andil di dalamnya. Guru juga harus memberikan teladan literasi untuk anak-didiknya maka sekolah juga merancang program kegiatan untuk meningkatkan literasi guru-gurunya.Â
Guru dibuatkan program wajib membaca minimal satu buah buku atau lima buah jurnal tentang pendidikan dalam sebulan kemudian membuat resume dalam berbagai bentuk (berupa video, ppt atau tulisan) kemudian guru juga ada target dalam satu tahun untuk membuat satu buah artikel popular yang nanti akan di share di website pendidikan dan dijadikan sebuah buku antologi. Untuk mendukung kegiatan itu guru juga perlu bekal ilmu oleh karena itu sekolah juga harus mengadakan workshop pelatihan menulis untuk guru-guru.
Kemudian dari sisi orang tua, sekolah juga perlu menyusun kebijakan, aturan atau SOP yang jelas dan tegas pada keterlaksanaan program literasi siswa sehingga orang tua harus turut andil dalam mewujudkan budaya literasi sekolah. Ketika siswa tidak mengikuti program literasi dengan baik maka sekolah berhak memanggil orang tua untuk menggali lebih dalam permasalahan, kendala-kendala yang terjadi dan mencari solusi bersama-sama bahkan bisa sampai dikeluarkannya surat peringatan untuk siswa pada kondisi-kondisi tertentu.
Dengan begitu diharapkan literasi sekolah bisa benar-benar membudaya dan jauh berdampak untuk siswa dan masyarakat yang ujungnya dapat juga meningkatkan kualitas bangsa.
Referensi
- Permatasari, Ane. 2015. Membangun Kualitas Bangsa Dengan Budaya Literasi. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB
- Yang harus dilakukan untuk meningkatkan tingkat literasi Indonesia (theconversation.com)