Mohon tunggu...
rizky utha
rizky utha Mohon Tunggu... -

Pengangguran saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisu

15 Maret 2015   17:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disini aku masih menggeleng kepala, tak berbicara,

Huruf – huruf kecil berbaris rapih, lebih sering berantakan,

Mereka pion – pion kecil, membawa pesan, mewakili lisan,

Mereka berjalan dengan kata, menyumpah, tertawa, apapun  yang tak diucap suara,,

Bagiku orang yang tak berani bicara dibelantara.

Apa – apa yang ditakuti mulut dibalaskan jemari, mereka memukul dengan caranya,

mereka mencipta huruf yang menjadi kata, menjadi kalimat, paragraf,

Lepaskan saja mereka, hidupkan, alirkan nyawa dari kepala atau dada,

Semua yang kupunya, yang kurasa,

Yang tak berani diungkap suara.

Dalam maya, dunia yang tak kenal nama,

Mereka (tulisan)  berbisik,

Tanyai  dirimu,  “Aku kah yang kau rasa?”,”Apa Aku adalah kau?”,

”Kau orang yang tak berani bicara”,”Kau orang yang bersembunyi dibalik cerita”..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun