Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Blogger, kompasianer,

Budaya, sejarah, masyarakat, makanan adalah ragam cerita untuk dituangkan pada kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hamparan Sawah di Atas Titik 0 Cibanten

27 Agustus 2025   09:59 Diperbarui: 28 Agustus 2025   08:06 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan sawah dengan latar pegunungan di Ciomas (Dok. pribadi)

Dari tepi danau, saya dan tim berjalan menuju mata air yang menjadi asal sumber sungai Cibanten. Letaknya sebenarnya tidak jauh dari danau tetapi menanjak dan berada di sekitar pepohonan besar.

Sumber mata air pertama letaknya tidak jauh dari danau. Sumber mata air ini berada di bawah kerimbunan pepohonan. Ada batu-batuan besar untuk berpijak. Sumber ini diberi pagar pengaman sebagai pelindung. 

Melihat aliran air yang bening itu sungguh menggoda. Cuaca yang panas seperti pemantik yang tepat untuk berendam. Tetapi keinginan itu harus ditahan karena masih ada beberapa sumber mata air yang perlu dilihat. 

Perjalanan pun berlanjut ke sumber mata air kedua. Letaknya tidak terlalu jauh. Sumber mata air ini serupa ceruk sehingga bisa ditebari ikan. Airnya juga masih jernih dan bening. Di sini mulai tampak sampah tetapi tidak terlalu banyak.

Untuk sumber mata air berikut bentuknya seperti sumur. Sebuah gayung diletakkan tepat di mulut sumur. Sepertinya banyak orang yang mengambil airnya untuk kepentingan pribadi. 

Tepat di seberang kedua mata air ini terdapat aliran sungai kecil. Di tepinya tumbuh sebuah pohon besar yang diberi kain. Ada harum bunga mawar. Aliran sungai kecil ini tampak dihiasi oleh sampah-sampah berukuran kecil. Keberadaan sampah di aliran sungai dan sumber mata air tersebut sangat disayangkan. 

Sampah-sampah ini tidak hanya mengganggu pemandangan tetapi juga bisa merusak lingkungan. Tindakan nyata harus segera dilakukan untuk mengurangi sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Usai mendata keberadaan sumber mata air di titik 0 Cibanten, saya dan tim melanjutkan perjalanan ke bagian atas danau biru. Deretan bangunan non permanen berdiri di tepi jalan. Bangunan ini seperti berkawan dekat dengan pepohonan besar. 

Senang sekali bisa berjalan di bawah pepohonan besar. Keteduhan dan hawa segar membuat suasana hati menjadi gembira. Kegembiraan itu semakin menjadi ketika melihat hamparan sawah. Indahnya.

Tanaman padi yang sudah berisi itu tampak merunduk. Semburat warna kuningnya tampak disela-sela dedaunan. Duduk-duduk di tepi sawah sembari melihat perbukitan dan langit benar-benar menyenangkan. Istilahnya, setelah bekerja bisa langsung healing benar nyata adanya. Inilah bonus yang saya dapat dari tugas hari ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun