Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah A.R Facrudin

Gadis penikmat sandyakala, yang gemar menyusun kata dalam benaknya, aktif sebagai mahasiswa, dan selalu jatuh cinta kepada setiap goresan sastra

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Analisis Mimetik Puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono

29 April 2025   13:45 Diperbarui: 2 Mei 2025   14:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://pin.it/6TXkqWEWN ( Sapardi Djoko Damono)

                                                                                                             

Analisis Mimetik Puisi "Aku Ingin" yang akan saya bahas sebagai berikut : 

1. Hubungan dengan Realitas Sosial dan Budaya

Puisi ini ditulis selama Orde Baru, di mana perasaan, terutama dalam hubungan manusia, tertutup oleh tatanan sosial yang formal dan kaku. Puisi ini menggunakan pendekatan mimetik untuk menunjukkan keinginan manusia untuk mencintai secara murni dan bebas, tanpa kepentingan, janji, atau kepalsuan.

2. Cerminan Relasi Manusia yang Sederhana

Puisi ini berbicara tentang cinta yang sederhana, nyata, dan dalam, meskipun tidak terlalu dramatis. Jenis cinta yang tidak menuntut, tetapi memberi, sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

"Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api" menggambarkan sifat berani dan tulus, yang penting dalam hubungan interpersonal dan sosial. Dalam situasi ini, cinta dapat dilihat sebagai representasi dari pengorbanan dalam realitas masyarakat yang sering diabaikan.

3. Simbolisme Alam dan Realitas Emosi

Sapardi sering menggunakan simbol alam untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam diri manusia. Puisi ini terasa membumi karena elemennya, seperti api, kayu, awan, dan hujan, sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Kepasrahan dalam cinta diwakili oleh simbol "awan kepada hujan yang menjadikannya tiada", yang merupakan gambaran yang sangat nyata dalam kehidupan manusia, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan filosofi keikhlasan.

4. Eksistensi dalam Keheningan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun