Â
Analisis Mimetik Puisi "Aku Ingin" yang akan saya bahas sebagai berikut :Â
1. Hubungan dengan Realitas Sosial dan Budaya
Puisi ini ditulis selama Orde Baru, di mana perasaan, terutama dalam hubungan manusia, tertutup oleh tatanan sosial yang formal dan kaku. Puisi ini menggunakan pendekatan mimetik untuk menunjukkan keinginan manusia untuk mencintai secara murni dan bebas, tanpa kepentingan, janji, atau kepalsuan.
2. Cerminan Relasi Manusia yang Sederhana
Puisi ini berbicara tentang cinta yang sederhana, nyata, dan dalam, meskipun tidak terlalu dramatis. Jenis cinta yang tidak menuntut, tetapi memberi, sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.
"Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api" menggambarkan sifat berani dan tulus, yang penting dalam hubungan interpersonal dan sosial. Dalam situasi ini, cinta dapat dilihat sebagai representasi dari pengorbanan dalam realitas masyarakat yang sering diabaikan.
3. Simbolisme Alam dan Realitas Emosi
Sapardi sering menggunakan simbol alam untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam diri manusia. Puisi ini terasa membumi karena elemennya, seperti api, kayu, awan, dan hujan, sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Kepasrahan dalam cinta diwakili oleh simbol "awan kepada hujan yang menjadikannya tiada", yang merupakan gambaran yang sangat nyata dalam kehidupan manusia, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan filosofi keikhlasan.
4. Eksistensi dalam Keheningan