Mohon tunggu...
Uswah Kumala
Uswah Kumala Mohon Tunggu... Mahasiswa - :)

broken crayons still color.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stres Kerja? It's Okay!

12 November 2021   21:09 Diperbarui: 12 November 2021   21:16 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, kebutuhan sosial, memilki hubungan yang harmonis antar orang-orang terdekat seperti keluarga, kerabat dan sebagainya. Dan juga yang terakhir, memiliki penuh kebutuhan spiritual, seperti dapat merasakan episode kehidupan dari perspektif makna hidup yang lebih luas.

Salah satu cara dalam menyelesaikan permasalahan stres kerja adalah pengelolaan diri. Filsafat hidup Stoicism menjelaskan bagaimana mudahnya menjalani hidup bila kita dapat memisahkan hal-hal yang dapat kita kontrol dan juga hal-hal yang tidak dapat kita kontrol.

Filosofi Stoic ini sangat popular bahkan hingga saat ini. Belakangan ini sempat ramai diperbincangkan, terutama setelah buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck oleh Mark Manson, Filosofi Teras oleh Henry Manampiring, dan buku-buku terkait lainnya mulai digandrungi kaum milenial.

Stoicism bisa dikatakan sebagai aliran filosofi yang paling berhasil dan berpengaruh dalam aliran filsafat Yunani Kuno. Relevansinya terhadap sikap manusia dan sistem pemerintahan saat itu masih tetap berlaku hingga sekarang. Filsafat hidup ini tidak lekang oleh waktu, tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan bisa diimplementasikan oleh siapa saja.

Berikut langkah penerapat filosofi stoicism yang dapat anda terapkan di kehidupan sehari-hari:

  • Menerima apa saja yang tidak dapat diubah
  • Terkadang banyak hal yang kita tidak tahu tidak berada dalam kontrol kita, sehingga membuat kita seakan-akan ingin merubahnya, namun itu tentu tidak dapat dilakukan, karena pada dasarnya ada hal yang bisa kita kontrol atau ubah, dan juga ada yang tidak. Jika dalam konteks lingkungan kerja, amarah bos atau hasil revisian yang tidak kunjung kelar tidak dapat kita protes dan kontrol, namun kita dapat mengubah pola piker kita untuk menciptakan mekanisme kerja yang lebih baik dan efisien.
  • Berfikir sebelum bertindak (emosional)

Belajarlah memahami diri sendiri dan mengenal diri sendiri, sebelum melakukan tindakan seharusnya kita dapat berpikir agar tidak mengeluarkan masalah lebih besar dengan tindakan emosional yang gegabah yang kita lakukan. 

Contohnya seperti ketika menerima pekerjaan yang menumpuk kita tidak bisa melempar pekerjaan itu ke tong sampah karena saking kesalnya, namun kita dapat mengelola diri dengan menyalakan musik atau lilin aroma terapi untuk dapat menenangkan diri kemudian dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

  • Jangan memikirkan reaksi orang lain

Jangan membuang tenaga dan waktu sia-sia untuk mengkhawatirkan reaksi orang lain, yang tentunya tidak dapat kita kontrol. Hal yang dapat kita kontrol dan kelola hanyalah diri sendiri, seperti tidak berbicara seenaknya atau mengucapkan sesuatu yang pantas saja. 

Contohnya pada kasus pekerjaan adalah ketika atasan memberikan pekerjaan yang banyak, lalu kita hendak protes sebaiknya diupayakan untuk menggunakan bahasa yang sopan, namun tidak terlalu harus memikirkan dampak dari perkataan yang diucapkan

  • Nikmati hal yang saat ini terjadi

Kerap kali kita memikirkan sesuatu yang akan datang di masa depan terlalu berlebihan, atau mungkin membayangkan kenangan yang sudah sangat lampau terjadi. Masa lampau tidak dapat diubah, dan masa depan tidak dapat secara pasti diwujudkan sesuai keinginan, namun kita bisa belajar dari masa lampau dan merencanakan masa depan dengan menjalani masa kini dengan menikmatinya. 

Sebagai contoh dalam pekerjaan kita sering memikirkan kesalahan yang pernah kita buat sebelumnya dan mengkhawatirkan apa yang terjadi kedepannya, padahal yang harus kita lakukan adalah meyakini bahwa menjalani masa kini dapat melupakan masa lalu dan membuat masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun