Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dayo (Serpihan dari Buku Cerita Rakyat)

21 November 2021   08:22 Diperbarui: 21 November 2021   08:24 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu pedalaman, terdapat hutan lindung yang mendekati pegunungan karst lebih tepatnya masuk pada kawasan wilayah perbatasan antara Kalimantan Timur dan Serawak! Semua pepohonan yang hidup pasti diselimuti akan lumut hijau yang lembab begitupun tebal, tidak kering juga tidak basah. Hidup dapat menyebar ke manapun lumut itu inginkan dari waktu ke waktu. Bebatuan sebesar dua kali drum minyak dari setiap jalan setapak kecil bernasib sama, lumut menyelimuti juga.

Dayo, anak dari seorang peternak lebah, yang memiliki kulit sawo matang, berwajah bulat, jidat yang jenong, bibir kemerahan cherry, hidung cukup mancung, rambut bergelombang serta bertubuh sedikit gemuk! 

Dayo suka berjalan -- jalan santai ke hutan untuk menulis sesuatu. 

Dayo memiliki buku jurnal yang berisi tulisannya terinspirasi dari hari -- harinya, terhiasi oleh suasana alami yang menjiwai dari setiap apapun di sekitarnya. Terkadang pun dia tertidur sambil bersandar pada sebuah batu besar berlumut untuk menikmati hangatnya sinar matahari siang, terlihat sedikit berhasil menembus eratnya dedaunan dari jutaan pepohonan tinggi berbadan hijau karena lumut.

Tempat itu di berikan nama oleh Dayo, Hutan Lumut di tanah Borneo. Borneo, Karena baginya tidak dapat untuk membedakan antara Indonesia dan Serawak Malaysia, karena ia tinggal di perbatasan yang hampir sering keluar masuk, ketika ia berpetualang dalam hutan seorang diri. Borneo sering disebutkan dalam buku bahasa asing milik ayahnya. 

Dari buku itu Dayo memahami bahwa orang luar menganggap, jika Borneo kepulauan besar yang dipenuhi oleh hutan tropis begitu luas, serta suku yang sama dari tiga negara dengan bahasa alami yang bisa saling mengerti, Yaitu Melayu, bersaudara, telah terbagi menjadi beberapa anak suku karena perjanjian lama nenek moyang terdahulu. Namun meski begitu, Borneo tetaplah Borneo. Borneo meliputi dari segala hal dari ujung - ke ujung pulau itu dan mutlak tidak ada perbedaan pada dasarnya.

***

Dayo tinggal di rumah panggung dari kayu ulin pada tengah desa kecil Long Bena yang susah dijangkau jaringan internet dan listrik, di kawasan kabupaten Malinau. Hari itu sudah malam, Dayo sangat suka membaca! Membaca buku biografi perang dunia dua, depan meja kayu yang diterangi lampu minyak. Buku itu dibawa oleh seorang pria dewasa tetangganya bersuku Dayak berprofesi sebagai dokter desa. 

Dokter itu memiliki Puskesmas gratis yang didanai oleh pemerintahan Kalimantan Timur di desa perbatasan. Namun untuk mendapatkan alat medis dan obat - obatan ia harus kembali ke kota dalam waktu tempuh perjalanan mobil antara dua sampai tiga hari sampai ke Ibu Kota Provinsi, Samarinda. Dari kota, dokter sempatkan untuk membawa banyak buku yang di belinya. Rencananya, dokter akan membuat perpustakaan desa namun ia melirik Dayo untuk melakukan pekerjaan tersebut, dengan tugas mengajak anak - anak desa membaca sebagai hiburan.

Buku membuka pikiran baru bagi Dayo, karena itu ia tidak juga mengantuk. Ayahnya yang bertubuh tinggi seratus tujuh puluh sentimeter, memiliki cambang di pipi, berambut tebal, sedang berdiri depan meja kerjanya di ruang tamu, memandangi sarang madu asli segi empat pada piring kaca dengan kaca pembesar yang diterangi lampu meja berenergi baterai. Ayahnya sesekali memandangi anaknya yang masih setia membaca, hal itu membuatnya tersenyum, ''kamu suka buku itu nak? ''

Dayo mendengar lalu menoleh samping kiri tepat dimana ayahnya sedang meneliti madu. '' Tentu, baru membaca, aku dibangunkan oleh kesadaran yang luar biasa. Apa itu Holocaust, apa itu Uni Soviet dan apa itu Nazi! ''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun