Mohon tunggu...
Uspuriah
Uspuriah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama : USPURIAH Kelas : 03PPKE002. Reg. c ( V.441) Prodi : FKIP ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Perguruan tinggi : Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ciri Khas Betawi

5 November 2020   07:43 Diperbarui: 5 November 2020   07:45 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Banyak sekali adat istiadat tetapi adat yang paling menarik ialah adat Betawi, tetapi bukan berarti adat yang lain tidak menarik, adat Betawi ialah adat yang paling menarik tentunya di daerah Bintaro tempat di mana peninggalan ini menjadi daya tarik para teradisi betawi.Sebagai mana suku asli Bintaro warga Betawi lah yang terkenal banyak acara seperti halnya ritual di katakan adat yang halnya menarik.

Seperti halnya dengan adat Betawi yaitu palang pintu dalam pernikahan orang Betawi atau suku Betawi acara palang pintu ini terkenal sebagai upacara besanan saat di mana pengantin peria sebelum di perkenalkan masuk ke rumah pengantin wanita untuk melanjutkan bersanding di pelaminan, palang pintu ini lah sebagai tontonan menarik bagi warga setempat maupun tamu undangan.

Selain itu dan ada pula yaitu nujuh bulan, nujuh bulan ini lah terkenal sebagai perayaan kehamilan tentunya bukan hanya suku Betawi saja mungkin suku yang lain jugaa, acara nujuh bulan ini lah sebagai bentuk rasa syukur sekaligus harapan bagi si calon bayi agar yang lahir mendapatkan perlindungan serta lahir dengan selamat, perhitungan nujuh bulan ini biasanya dengan menggunakannya bulan Arab dengan patokannya perkiraan pada bilangan angka ialah tujuh. Tanggalnya bisa dipilih antara tanggal 7, 17 atau 27, dengan adanya nujuh bulan ini sangat menarik karna hanya di lakukan untuk anak pertama saja.

Dan setelah nujuh bulan ada yang namanya ritual kerik tangan dimana ritual ini sampai sekarang ini masih di gunakan di kalangan Bintaro maupun Betawi acara inilah di mana acara penyambutan kelahiran bayi sebagai bentuk terimakasih atas menolong ibunya, atas kelahirannya kepada keluarga ibu bayi tersebut, sambil beriring dengan membaca shalawat kepada si bayi.

Setelah seorang anak laki-laki beranjak dewasa, sunatan atau di sebut juga dengan khitanan inilah tradisi sekaligus kewajiban agama yang sama sekali tidak boleh di tigalkan, Dalam adat Betawi, acara sunatan inilah dibagi menjadi  3 tahap yaitu mengarak, menyunat, dan selamatan.

Mengarak ini biasanya dilakukan dengan membawa anak yang akan disunat mengelilingi kampung baik dengan mengendarai kuda atau tandu. Acara yang biasanya dilangsungkan sore hari ini sangat meriah karena diiringi oleh barisan rebana dan pencak silat.

Dan jangan sampai lupa teradisi Betawi yang sangat terkenal di Indonesia ini ialah ondel-ondel merupakan ikon di Bintaro maupun di Jakarta, yang tentunya memiliki sejarah panjang dari abad 16, sejak itu ondel-ondel ialah di kenal sebagai boneka raksasa karna bentuknya yang besar yang di arak warga untuk  mengusir roh jahat dan harus menjalani proses ritual menyambangi makam kramat dahulu.

Lebih mirisnya lagi sekarang ini banyak sekali ondel-ondel ini disalah gunakan untuk halnya seperti mengamen dan menjadi tontonan hal ini tentu saja merendahkan adat Betawi karna ondel-ondel ini lah karya seni bukan sembarang atau di salah gunakan untuk di gunakan seperti halnya mengamen di jalanan apalagi di kalangan Bintaro dan kalangan Jakarta tentu banyak sekali anak anak muda yang menggunakan ondel ondel ini sebagai pencarian uang atau mengamen hal tersebut tentunya membuat seperti merendahkan adat Betawi bukanya di kembangkan melainkan di jatuhkan, pedahal sebelumnya boneka ondel-ondel inilah di anggap sebagai boneka sakral yang tidak bisa di gunakan untuk sembarangan orang.

Nama : USPURIAH
Kelas : 03PPKE04. Reg. c ( V.441)
Dosen : Herdi wisman jaya, S.PD.,M.H.
Mata kuliah : Hukum adat
Semester 3

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun