Mengingat ini belum menuliskan pena air mataku serasa habis mengalir
Seperti tidak percaya melihat semua yang terpapar di depan mata ibarat sandiwara
Namun itu adalah sebuah realita
Seperti tinta yang tertumpahkan memenuhi tempayan air
Ketika melihat kesatuan pengikat hitam kelam
Saling bertaut mengeluarkan cahaya putih di depan yang dipertuan
Dan seperti merak mengembangkan sayapnya
Tetapi dibalik sayap indah menyembunyikan belati...Yang lebih tajam dari samurai
Senyum di wajah, berhias suara ramah merdu mendayu
Namun menikam secepat kilat menembus jiwa melampaui ragawi