Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelanggar Sumpah

5 Agustus 2018   17:43 Diperbarui: 5 Agustus 2018   17:59 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negeriku

Negeriku

Negeriku

Negeriku

Gundah gulana jiwa melihat kenyataan kenapa banyak sekali manusia bermuka dua yang engkau percayai

Gundah gulana jiwa melihat betapa banyak orang yang duduk di tampuk pekerja negeri yang menjadi pelanggar sumpah

Sungguh hanya pada ilahi kini menyimpuhkan doa

Sungguh miris kerajaan dibangun di atas darah dan airmata rakyat jelata

Insyaflah wahai pelanggar sumpah

Takutlah pada Tuhan

Takutlah dagingmu dan keluargamu menerima karmanya

Cepat atau lambat

Ingat

Airmata rakyat jelata mengkristal 

Dan menjadi racun

Bagi mu dan keluargamu

Lihat..

Penjara sudah hampir penuh

Itukah tempat akhir cita-citmu?

Hingga seenaknya kau permainkan keringat orang

Bhkan nyata kau sikat semua yang bisa kau simpan

Ah... sang pelanggar bodoh

Waktu yang akan memberimu cermin

Cermin itu berlumurah darah

Atau membeku di tembok penjara

Kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun