Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam Konteks Kekinian 10

23 Januari 2018   20:12 Diperbarui: 23 Januari 2018   20:57 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dibidang ekonomi Nabi Muhammad SAW bisa dikatakan penganut pasar bebas,negara bikin regulasi agar terjadi kompetisi yang sehat,adil dan transparan.

Sebagai Kepala Negara,Nabi Muhammad SAW cuma lakukan "intervensi"pasar dipasar yang beliau bangun sendiri,beliau tidak mau mencampuri urusan pasar milik pihak lain.

Artinya bila suatu pasar milik suku "X",maka jadi tanggung jawab suku tersebut untuk bikin regulasi berikut pengelolaannya.

Terjadi persaingan sesama pengelola pasar untuk bisa menarik pembeli dan penjual ke pasar mereka masing masing.

Persaingan yang sehat,tanpa ada monopoli/kartel berakibat pedagang dan pembeli diuntungkan,pasar yang kualitasnya jelek,pengelolaannya jelek akan ditinggal oleh pembeli dan penjual.

Disamping itu Nabi menerapkan pajak yang rendah,bahkan terendah sedunia hingga saat ini terkait pajak penghasilan,pajak kekayaan akibatnya berbondong bondong pengusaha dan orang kaya berada di Madinah dan sekitarnya.

Kekayaan yang masuk ke Madinah selain disimpan,banyak juga yang diinvestasikan dalam beragam bentuk,semisal usaha "bersama"

Sebagai orang kaya,pengusaha ,Nabi Muhammad SAW bisa memahami keinginan orang tersebut dan Nabi mendorong agar pengusaha bersemangat berusaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja,mengurangi kemiskinan.

Istilahnya Nabi Muhammad SAW itu pro orang kaya,pro pengusaha,pro orang miskin,pro job.

Keberadaan pengusaha dan orang kaya berperan besar dalam mengurangi pengangguran,menciptakan lapangan kerja baru.....bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun