Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Amplop Salat Jenazah

6 Desember 2020   22:47 Diperbarui: 7 Desember 2020   13:35 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai salat asar, masih mengenakan mukena, Mak Ipong menjajarkan sejumlah amplop putih di atas amben. Dia sendiri yang membelinya dari warung tetangga beberapa kali. Dihitungnya berkali-kali, jumlahnya berubah-ubah. Kemampuan berkosentrasinya telah menurun. Dia ingin memastikan jumlah yang benar. Kemudian dikelompokkannya lima-lima. Mulutnya kumat-kamit, berhitung. Hitungan terakhir yang diyakininya tepat adalah empat puluh tujuh. Dia ingin menggenapkannya sampai seratus.

"Mul, kalau separuh masjid jumlah jamaahnya berapa orang?"

"Masjid Nurul Qolbu maksud Emak?

"Masjid mana lagi yang dekat. Ya iyalah!"

"Jamaah apa Mak, pengajian, salat jumat, salat tarawih, salat idulfitri, salat iduladha, atau...?"

"Beda-beda?"

"Beda Mak."

"Kalau salat jenazah?"

"Wah, saya belum pernah salat jenazah di masjid."

"Lo, waktu Haji Makmur meninggal?"

"Tidak Mak. Saya belum hafal usoli dan bacaannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun