Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berawal dari Jomblo, hingga Hidup Hanya Sebentar

12 Januari 2020   05:55 Diperbarui: 12 Januari 2020   06:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abah, sudah kirim ucapan selamat hari ulang tahun?"

"Siapa yang berulang tahun, anakku?"

"Kim, Abah", sambungnya.

Iya, boleh jadi, tadi, Kim memberi tanda bahwa hari ini ulang tahunnya, "Mengapa Abah, tidak kirim ucapan?" batinku. Iya, aku yakin seyakin-yakinnya , deringan tadi itu sebuah tanda, yang kurang kuperhatikan maknanya. Padahal dulu sewaktu kecil, sering Ibu beritahu, kalau ada deringan berupa ngiangan, itu pertanda ada yang sebut nama kita.

Sebelum kutelpon dia, kubaca isi ucapan anandaku  Annisa Dinar. Heiii  Kimmm, met ultah plen, panjang umur, sehat terus, murahkan rezeki, selalu diberi yang terbaik sama Allah buat Kim, Aamiin, Semoga. Harapanku, diberkurangnya hidup ini, semakin bermakna dan bijak dalam hidup".  Tanpa menunggu jawaban atau boleh jadi kamu sibuk, nanda Annisa Dinar terus menyampaikan ucapan buat kamu yang lagi sibuk,

"Eh, semoga rezeki buanyak biar, bisa traktir teman-temanmu di sana Jakarta", harapnya.

"Terima kasih Nisa, atas doa dan harapannya", kubaca juga balasan dari Kim akhirnya.

 Akhirnya, aku tak sabar lagi untuk mengirimkan ucapan ultahnya. Tidak hanya di facebook, tetapi juga lewat telpon. Dan tidak beberapa lama, dibalas melalui telpon.

"Terima kasih Abah, oh ya, gimana kabar?" tanyanya

"Alhamdulilah masih diberi nafas panjang anakku"

"Abah! Hidup itu Cuma sebentar, ngejomblonya yang kelamaan", kamu berpremis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun