Semua ini hanya titipan, Bukan milik yang abadi di genggaman. Hari ini ada, esok bisa hilang, Seperti sepedaku yang diam-diam menghilang.
Dulu ia setia menemaniku, Melintasi jalan, menyusuri waktu, Menjadi saksi diam perjuangan tubuhku, Saat dunia sepi karena wabah yang membisu.
Namun pagi itu, ia tiada. Teras kosong, hanya angin yang menyapa. Tak ada jejak, tak ada suara, Hanya sunyi, dan sedikit tanya.
Tapi aku tahu, Beginilah hidup mengajarkan rindu. Apa yang datang akan pergi, Entah kita yang meninggalkan, Atau kita yang ditinggali.
Terima kasih ya Allah, Atas setiap pelajaran yang Engkau titipkan dalam kehilangan. Aku sadar, semua yang kupunya bukanlah milik mutlakku, Tapi amanah, yang bisa Kau ambil kapan Kau mau.
Sepedaku hilang, Tapi mungkin berganti berkah yang lebih terang. Aku belajar ikhlas dalam diam, Belajar melepas tanpa dendam.
Karena pada akhirnya, Tak ada yang benar-benar milik kita. Semua hanya singgah, hanya sementara, Hingga saatnya pulang, kembali pada Sang Pencipta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI