Nak, maafkan Bapak dan Ibumu yang telah membawamu jauh dari keluarga. Tak ubahnya kita mengundi nasib dan bermodal keyakinan. Terbang di angkasa melintasi ribuan kilo dan lapisan awan.
Tangismu kadang memaksa untuk pulang. Tapi apa daya jarak sudah terlalu jauh. Ketahuilah nak, aku memabawamu bukan tanpa alasan. Ini semua agar kau lebih cepat mengerti artinya kehidupan.
Tak mengapa kau tumbuh di tempat yang tak teduh sekarang. Tak mengapa pula  kau tumbuh di tempat penuh keasingan. Semua ini kami lakukan untuk masa depanmu dan saudaramu nanti bila Bapak dan Ibumu tak lagi mampu mengayuh kehidupan.
Suatu hari kau akan bercerita tentang burung-burung, bunga-bunga, alam, pengetahuan, dan tentang perjuangan. Kau harus bercerita pada dirimu bahwa keluarga besarmu tak semengah anggapanmu. Biarlah orang-orang menyebut dirinya atas nama keluarga besarnya. Biarlah yang sudah besar terus besar. Kau harus meniti kekuatan untuk menjaga tanggungjawab
Kini kau dirantau hanya berbatas dengan layar media untuk melihat keluargamu. Namun cerita kehidupan harus tetap dijalani tanpa meninggalkan peran. Inilah takdir yang harus dibayar dengan kebanggaan bila sudah kembali ke pangkuan keluarga.