Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkata (Menulis) yang Baik atau Diam

18 April 2025   09:57 Diperbarui: 18 April 2025   09:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis atau hapus? / sumber: eventmenulisnasionalcom

Dalam hadis di atas, berkata baik dihubungkan dengan iman kepada hari akhir. Ini berarti berkata baik adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk kehidupan kita kelak.

Setiap kebaikan yang kita ucapkan akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun kita telah tiada.

Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah paling utama adalah memberi makan orang lapar, mengucapkan kata-kata yang baik kepada orang yang sedih, dan memudahkan urusan orang yang sulit." (HR. Bukhari).

Setiap hari, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan kata-kata positif yang dapat kita ucapkan kepada orang lain. Misalnya, ucapan terima kasih, pujian, atau kata-kata semangat.

Menjaga Lisan: Kunci Ketenangan Hati

Menjaga lisan adalah kunci untuk meraih ketenangan hati. Ketika kita berbicara dengan baik, hati kita akan merasa tentram dan lapang.

Hindari gosip dan berita bohong. Jika ada informasi yang tidak pasti, lebih baik diam daripada menyebarkannya.

Di Era Digital, Tulisan Adalah Lisan

Hadis yang mengajarkan kita untuk berkata baik atau diam semakin relevan di era digital saat ini. Tulisan kita di media sosial, baik itu di platform media sosial, blog, atau forum online, sejatinya adalah perpanjangan dari lisan kita. Setiap kata yang kita tulis memiliki potensi untuk dibaca oleh banyak orang dan dapat meninggalkan jejak yang abadi.

Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam memilih kata-kata yang akan kita tulis. Sama seperti kita perlu berhati-hati dalam berbicara, kita juga perlu berhati-hati dalam menulis.

Sebelum menekan tombol "posting", bacalah kembali tulisan kita. Apakah tulisan kita bermanfaat, inspiratif, dan membangun? Atau justru sebaliknya, tulisan kita mengandung unsur kebencian, fitnah, atau hoaks?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun