Tulisan ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul yang sama. Berupaya menjawab pertanyaan yang saya jadikan judul artikel, saya mencoba menjawabnya dengan melihat dari enam sisi.
Di artikel sebelumnya sudah diulas alasan dari sisi kesakralan Palestina dan al-Aqsho serta dari sisi ikatan sejarah.
Selain Walisongo dan kota Kudus, ikatan Sejarah antara Indonesia dan Palestina juga terdapat di peristiwa kemerdekaan Indonesia, yang diproklamairkan pada 17 Agustus 1945.
Mengutip sebuah artikel di detiknews, 31/05/2021, yang menulis sebagai berikut,
'Mengutip dari buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M. Zein Hassan, negara Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944. Saat itu, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher menyiarkan dukungan rakyat Palestina untuk kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio dan media berbahasa Arab pada 6 September 1944.
Disebutkan juga bahwa dukungan kedua tokoh ini tak berhenti sampai di situ. Mereka pun aktif melobi negara-negara di kawasan Timur Tengah yang berdaulat di Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan sejak itu dukungan terus mengalir. Bahkan salah seorang saudagar kaya raya Palestina, Ali Taher -- raja Media Palestina -- rela mengeluarkan kekayaannya untuk membantu kemerdekaan Indonesia.
Hak Ukhuwah
Alasan ketiga mengapa kita harus membantu Palestina adalah hak ukhuwah atau hak persaudaraan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!