Alhamdulillah dari rentetan peristiwa atau konflik antara Palestina dan Israel, saat ini dapat dikatakan yang paling melegakan. Tidak berlebihan kalau -- menurut saya -- gencatan senjata yang disepakati beberapa hari lalu itu disebut sebagai kemenangan bagi pejuang Palestina.
Mengapa dianggap kemenangan berada di pihak pejuang Palestina?
Pertama, ditariknya pasukan Israel dari wilayah Gaza. Penarikan pasukan dalam sebuah peperangan biasanya dilakukan oleh pihak yang menyerah -- atau kalah. Kedua, kembalinya warga Palestina, yang selama ini terusir dari tanah kelahirannya.
Seperti diberitakan Gulf Times, Senin, 10 Februari 2025, Hamas merayakan penarikan militer Israel sebagai sebuah kemenangan. Jajaran polisi yang dipimpin Hamas dikerahkan ke daerah itu untuk mengatur arus warga Palestina yang menyeberang.
Semoga setelah gencatan senjata ini, konflik antara Palestina dengan Israel tidak berkelanjutan.
Konflik Palestina -- Israel telah terjadi dalam puluhan tahun. Bahkan banyak yang bilang kalau konflik tersebut tidak akan berakhir. Tidak ada catatan jelas kapan konflik tersebut bermula, juga terkait kronologi konflik Palestina dan Israel yang dapat kita baca.
Ketiadaan referensi tersebut tentu saja akan menimbulkan perbedaan pendapat mengenai siapa yang salah dari kedua pihak yang berseteru itu. Sebagaimana umumnya dalam memandang suatu permasalahan, setiap orang memandang permasalahan konflik di Palestina menggunakan sudut pandangnya masing-masing.
Sehingga jangan heran kalau kemudian ada yang menyalahkan Israel yang ingin merebut tanah Palestina, ada pula yang menyalahkan pihak Palestina yang tidak mau berdamai, dan berbagai sudut pandang yang lainnya.
Untuk mengetahui akar permasalahan atau menelusuri kronologi konflik Palestina dan Israel, artikel ini mencoba membuat catatan sejarah kedua bangsa tersebut - bangsa Palestina dan bangsa Israel atau bangsa Yahudi.
Dan yang paling tepat untuk melihat 'catatan' sejarah tersebut adalah dengan mengambil sumber dari kitab suci. Karena kitab suci, dalam hal ini al-Quran plus tafsir dan diperkuat hadis-hadis, adalah sumber yang paling dapat dipercaya.