Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenali dan Mengatasi Pikiran Negatif

4 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokpri, drawn by ai

Tulisan hari ke-23, 30 hari menulis tentang menjadi pribadi bahagia dengan optimis setiap hari.

Dalam perjalanan menuju puncak kebahagiaan, kita seringkali dihadapkan pada medan yang berliku, dipenuhi oleh batu-batu rintangan yang bernama pikiran negatif. Pikiran-pikiran ini seperti virus yang menyerang sistem kepercayaan diri kita, meracuni jiwa dan menghalangi langkah-langkah menuju kebahagiaan sejati. Namun, seperti yang dikatakan oleh Victor Hugo, "Bahaya yang terbesar adalah ketika kita mengalahkan diri sendiri. Pikiran-pikiran negatif adalah senjata terkuat yang dimiliki musuh yang tersembunyi dalam diri kita sendiri."

Allah SWT melarang kita berpikiran negatif (berprasangka buruk) melalui firman-Nya di surat al-Hujurat ayat ke-12.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudanya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Ayat di atas diperkuat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh malik dari Abu Hurairah RA, bahwa rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah prasangka karena prasangka itu adalah cerita yang paling dusta, dan janganlah kamu saling memaki, saling mencari kesalahan, saling membanggakan, saling ber-iri, saling membenci dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. At-Turmuzi)

Maka, teramat penting bagi kita untuk memahami, mengenali, dan akhirnya mengatasi pikiran-pikiran negatif tersebut. Hal pertama yang harus kita sadari adalah pikiran negatif bukanlah sesuatu yang intrinsik atau tak terhindarkan. Mereka adalah produk dari pola pikir yang tertanam dalam bawah sadar kita, sering kali berasal dari pengalaman traumatis atau pengaruh lingkungan yang negatif. Namun, kita memiliki kekuatan untuk mengubah pola pikir ini.

Langkah pertama dalam mengatasi pikiran negatif adalah dengan menyadari keberadaan mereka. Lakukan refleksi diri secara teratur untuk mengidentifikasi pola pikir yang meracuni pikiran kita. Apakah itu rasa takut akan kegagalan, keraguan diri, atau perasaan tidak berharga. Arahkan cahaya ke dalam kegelapan pikiran kita dan berani menghadapinya.

Setelah kita mengenali pikiran negatif tersebut, langkah berikutnya adalah menghadapinya dengan bijaksana. Jangan biarkan mereka menguasai pikiran kita, tetapi jadikan mereka sebagai tantangan untuk tumbuh dan berkembang. Ambillah kontrol atas pikiran kita dan ubahlah narasi negatif menjadi narasi yang membangkitkan semangat. Misalnya, ketika pikiran negatif muncul, gantilah dengan afirmasi positif seperti "Saya mampu mengatasi segala tantangan" atau "Setiap kesulitan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang."

Selain itu, penting juga bagi kita untuk memunculkan pikiran positif secara konsisten. Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan meditasi atau visualisasi positif, supaya tertanam pondasi mental yang kuat dan tangguh. Lakukan latihan-latihan tersebut dengan tekun dan penuh keyakinan, sehingga pikiran negatif tidak lagi memiliki ruang untuk berkembang.

Tak kalah pentingnya, jalinlah hubungan yang memperkuat optimisme dalam hidup kita. Teman-teman yang positif dan penuh semangat akan menjadi sumber inspirasi dan dukungan yang tak ternilai harganya. Diskusikan pikiran-pikiran negatif dengan mereka, dan bersama-sama cari solusi untuk menghadapinya. Dalam kebersamaan, kita akan menemukan kekuatan yang luar biasa untuk mengatasi segala rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun