Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenangan Indah Ramadan 2023

21 Maret 2023   13:40 Diperbarui: 21 Maret 2023   13:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibadah sunah/sumber: merdeka

Di setiap momen istimewa kita selalu ingin mengabadikannya, supaya di lain waktu kelak, kita bisa mengenangnya. Baik momen itu berupa bertemu dengan orang/tokoh yang kita idolakan, atau pergi ke tempat yang selama ini kita impikan, ataupun momen saat berkumpul Bersama teman-teman dekat kita. Apalagi sekarang, dengan adanya fasilitas kamera di telepon genggam, pastinya di momen-momen tersebut kita berswafoto (selfie).

Lalu, apa yang dimaksud dengan kenangan Ramadan?

Baik, sebelum menjawab pertanyaan itu, saya ingin menjelaskan bahwa setiap saat kita selalu ingin ada perubahan kea rah yang lebih baik. Mustahil ada orang yang ingin tetap saja kondisinya seperti sekarang, tidak ingin lebih baik. Lebih mustahil lagi kalau ada yang ingin lebih jelek.

Bagi seorang Muslim, kondisi perubahan ke arah lebih baik itu idealnya menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah Swt. Dan cara untuk menjadi lebih baik di mata Allah Swt adalah dengan memperbanyak ibadah sunah. Artinya, dari waktu ke waktu ibadah sunah kita bertambah. Karena kalau ibadah yang wajib itu tetap.

Dijelaskan dalam Arbain ke-38 bahwa Allah Swt akan mencintai hamba-Nya yang melaksanakan amalan (ibadah) sunah.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'slaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan baginya. Hamba-Ku senantiasa mendekat diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.'" (HR. Bukhari no. 6502)

Jadi, kalau ingin semakin dicintai Allah Swt perbanyak ibadah sunah. Untuk memperbanyak ibadah sunah, kita bisa menambahnya secara bertahap. Misalkan, sebelumnya tidak pernah salat duha, sekarang salat duha cukup dua rakaat. Atau sebelumnya kita baca al-Quran setiap hari hanya 5 halaman, sekarang ditambah jadi 10 halaman. Atau biasanya salat tahajud jarang, sekarang ingin tahajud tiap malam. Dan ibadah-ibadah sunah yang lainnya.

Untuk mewujudkan penambahan ibadah sunah itu, kita bisa memanfaatkan momen bulan Ramadan. Ini yang saya maksudkan dengan kenang-kenangan bulan Ramadan.

Baca juga: Hikmah Puasa

Di antara kita mungkin ada yang sudah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan 30 kali dalam hidupnya. Mungkin ada yang baru 15 kali, bahkan mungkin ada yang sudah 50 kali lebih.

Tetapi pertanyaannya, apakah ibadah puasa yang kita lakukan setiap tahun itu berkesan bagi kita?  Apakah kita punya kenangan dengan Ramadan-Ramadan yang sudah kita lewati?  Apakah yang kita kenang dengan Ramadan-Ramadan itu hanya ras haus dan laparnyanya saja? Atau hanya kesan gembiranya saat Idul Fitri?

Sepertinya kita tidak -- atau belum -- menganggap bulan Ramadan itu sebagai sesuatu yang istimewa. Buktinya, kita tidak merasa harus memiliki kenangan untuk bisa selalu mengenangnya. Mungkin kita menganggap Ramadhan dengan ibadah puasanya itu adalah sebuah ritual biasa yang tidak ada istimewanya.

Sudah seharusnya anggapan tersebut dihapus atau dihilangkan.

Sudah saatnya kita memiliki kenangan indah pada setiap Ramadhan yang kita lalui. Setidaknya mulai Ramadhan tahun ini.

Lalu ... kenangan apa yang harus kita ambil untuk mengenangnya?

Kalau kita hubungkan dengan penjelasan tentang penambahan ibadah sunah di atas, maka sungguh tepat momen Ramadan ini untuk mengawali tambahan ibadah sunah tersebut. Tidak perlu banyak-banyak, cukup 1 atau 2 ibadah sunah. Misalnya salat duha 2 rakaat, salat rawatib (sebelum & sesudah salat wajib), baca Quran tiap hari, dan lain-lain.

Maksudnya, mari di bulan Ramadan kali ini, sejak hari pertama, kita rutinkan ibadah sunah tersebut selama sebulan penuh. Sehingga kemudian menjadi biasa, dan kita rutinkan sepanjang tahun sampai bertemu lagi dengan bulan Ramadan.

Di bulan Ramadan tahun berikutnya, kita tambah lagi ibadah sunahnya. Kita rutinkan lagi selama sebulan Ramadan, dan lanjut pasca Ramadan.

Itulah yang saya maksudkan dengan kenangan-kenangan indah Ramadan. Ibadah sunah yang kita lakukan itu kenangan indah Ramadan kita. Kalau masih bingung dengan penjelasan di atas. Saya kasih contoh saja.

Misalkan kita belum rutin atau tidak pernah salat duha. Di Ramadhan tahun ini kita ingin mulai membiasakan salat duha. Maka, selama sebulan di Ramadhan ini -- mulai hari pertama -- kita rutinkan melaksanakan salat duha. Harus dipaksakan, sehingga selama Ramadhan ini tidak ada satu hari pun tanpa salat duha.

Setelah lepas Ramadhan. bulan Syawal dan berikutnya, salat duha itu terus kita laksanakan, setiap hari. Sampai bertemu lagi bulan Ramadhan tahun depannya. Sehingga Anda akan punya kenangan bahwa salat duha yang rutin dilaksanakan itu di mulai di Ramadhan tahun ini. Salat duha itu adalah kenang indah Ramadhan tahun 2023.

Lalu, Ramadhan berikutnya (tahun 2024) kita tambah lagi ibadah sunah kita. Misalnya saja membaca al-Quran 4 halaman sebelum tidur. Kita rutinkan lagi selama Ramadan dan seterusnya, pasca Ramadan. Sampai membaca al-Quran sebelum tdur itu menjadi kebiasaan kita. Dan membaca al-Quran sebelum tidur itu menjadi kenangan indah Ramadan 2024.

Tentu saja kita tidak boleh menentukan ibadah sunah tersebut secara sembarangan. Tetap harus berdasarkan hadis Rasulullah Saw. Karena kalau tidak, maka kita akan terjebak melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah Saw.

Kalau kita buka kitab-kitab seperti Hadis Sahih Bukhari, Hadis Sahih Muslim, Riyadush Shalihin, Tanbihul Ghafilin, Bulughul Maram, dan lain-lain, maka kita akan menemukan banyak sekali ibadah-ibadah sunah yang bisa kita pilih untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan Ramadhan.

Berikut beberapa contoh amalan-amalan sunnah tersebut,

-           Membaca istighfar sehari 100 kali.

-           Salat duha.

-           Membaca salawat 10 kali setiap pagi.

-           Berwudlu sebelum tidur.

-           Tilawah (membaca) al-Quran setiap hari

-           Dan banyak lagi.

Pilihlah satu saja, mulailah dari yang sederhana, karena yang penting adalah konsisten. Bukankah Allah Swt lebih senang melihat hambaNya melakukan sesuatu yang sederhana tetapi dilakukan secara terus-menerus?

Rasulullah Saw bersabda,

"Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meskipun sedikit." (HR Muslim)

Setelah dipilih, rutinkan selama Ramadhan ini. Paksakan diri untuk melakukannya sampai menjadi habit (kebiasaan). Dan terus amalkan sampai bertemu Ramadhan lagi. Tentu dalam pelaksanaannya ada bolongnya, artinya ada saat tidak bisa melakukan amalan-amalan tersebut. Baik karena sibuk, kecapaian, atau lupa. Tidak mengapa, karena itu adalah amalan sunah.

Namun ada yang istimewa, amal saleh yang dilakukan secara rutin itu pahalanya akan terus mengalir, terus Allah berikan, walaupun suatu saat kita tidak melakukannya karena alasan tertentu. Misalnya karena sakit.

Rasulullah Saw bersabda,

"Jika seseorang sakit atau melakukan safar (bepergian), maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (atau tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat." (HR.Bukhari)

Kelak kita bisa mengenang momen-momen Ramadan yang telah kita lalui saat melaksanakan ibadah sunah. Misalnya, setelah salat duha, kita terkenang Ramadan tahun 2023. Baca al-Quran sebelum tidur kita ingat Ramadan tahun 2024, dan seterusnya.

Bagaimana, sudah memilih ibadah sunah untuk dibiasakan di bulan Ramadan sekarang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun